Ziarah Kubur Syeikh Thahir Ibnu Asyur, Gus Mis Tingkatkan Hubungan Bilateral Indonesia-Tunisia
Ziarah kubur dilakukan pria yang akrab disapa Gus Mis itu menjadi soft diplomacy dimana membuka mata warga Tunisia.
Bukan itu saja. Kini, kuota beasiswa bagi pelajar Indonesia yang semula 30 orang di Universitas Zaytunah tambah menjadi 50 orang. Dan ke depan bakal bertambah lagi.
Diplomasi ziarah kubur yang dilakukan Gus Mis dan pelajar Tunisia terutama anak-anak PCI NU Tunisia kemudian fotonya viral dan kemudian menghiasai pemberitaan media Tunisia.
Baca juga: KBRI Tunisia Gelar Pelatihan Menjadi Cendekiawan Muslim untuk Mahasiswa Indonesia di Tunisia
Kembali Mengenang Bung Karno
Sejak saat itu Gus Mis banyak menerima undangan media dari televisi, online dan surat kabar. Inilah pintu masuk diplomasi Gus Mis mengingatkan kembali bagaimana peran penting Indonesia sebagai sahabat Tunisia.
Kehadiran Gus Mis membangkitkan kembali kenangan orang-orang tua di Tunisia tentang Bung Karno saat berkunjung ke Tunisia setelah kemerdekaannya tahun 1960. Mereka bercerita betapa senangnya saat didatangi dan disalami satu per satu oleh Bung Karno.
Di dalam banyak kesempatan wawancara dengan media, Gus Mis banyak mengenalkan Indonesia, Pancasila dan wajah Islam yang moderat.
Gus Mis lebih dikenal dan dijuluki media Tunisia bukan sebagai dubes atau rajul siyasi atau politikus, tapi rajul mustaqof, cendekiawan. Dia adalah sayyidul sufara atau penghulunya para dubes. Gus Mis tampil nyentrik, tanpa protokoler yang ruwet, tanpa pengawalan.
"Orang-orang Tunisia banyak terpelajar. Makanya saya ketika berbicara ke media, memposisikan sebagai cendekiawan. Karena mereka terpelajar dan terbuka untuk pemikiran," imbuhnya.
Tribun merasakan bagaimana warga Tunisia sangat mengenal Gus Mis. Tempo hari saat kelua imigrasi Bandara Tunisia, sejumlah warga mengajak Gus Mis mengobrol ringan.
Diakui Gus Mis, Tunisia yang bermazhab Maliki memang kurang akrab dengan tradisi ziarah kubur, beda dengan orang-orang di Indonesia yang mayoritas ahlus sunnah wal jamaah dan bermazhab Syafii.
Baca juga: Buku Menjadi Jembatan Diplomasi Indonesia dan Tunisia
Tapi fadilah ziarah kubur Thahir Ibnu Asyur memudahkan jalan diplomasi Indonesia bisa masuk dan merembes ke alam pikiran orang-orang Tunisia. Tak jarang Gus Mis diundang mengisi stadium generale di kampus-kampus di sana.
Nata Sutisna mahasiswa Indonesia, bercerita kepada Tribun dalam salah satu kesempatan Gus Mis menjadi pembicara saat pengenalan mahasiswa baru di salah satu kampus.
Inilah yang membuat dubes-dubes negara lain heran, kenapa bisa sebegitu terkenalnya dubes Indonesia di mata media Tunisia. Bahkan, salah satu dubes bingung sudah mengeluarkan banyak uang agar dikenal media tapi tak manjur. Kebalikannya dengan Gus Mis.
Ziarah kubur Thahir Ibnu Asyur ini kemudian menjadi rutinitas mahasiswa Indonesia di Tunisia terutama pelajar dari kalangan Nahdyilin setiap tanggal 15 tiap bulannya.
Lewat ziarah kubur ini, Gus Mis sudah dianggap menjadi bagian keluarga Thaha bin Asyur. Keluarga Thah bin Asyur di Tunisia memang dikenal sebagai ulama pemikir dan melahirkan banyak karya.
Sumber: TribunJakarta
Daftar 18 Tim Lolos Piala Dunia 2026: Wakil Afrika Bertambah, Tunisia Susul Maroko |
![]() |
---|
Jadwal Kejuaraan Voli Dunia Putra 2025: Debut Filipina Diuji Tunisia, Kans Italia Kawinkan Gelar |
![]() |
---|
Hasil Piala Dunia Voli U21 2025 Putra: Duel Full Set, Indonesia Keok atas Ukraina Skor 3-2 |
![]() |
---|
Hasil Piala Dunia Voli U21 2025 Putra: Telat Panas, Indonesia Menang Comeback 1-3 atas Tunisia |
![]() |
---|
Hasil Piala Dunia Voli U21 2025 Putra: Eror di Poin Kritis, Indonesia Kalah 25-22 atas Tunisia Set 1 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.