Sabtu, 4 Oktober 2025

Ponpes Al Zaytun dan Ajarannya

Cerita Lucky Hakim, Dibikin Terheran-heran Saat Panji Gumilang Ajak Nyanyi 'Shalom Aleichem'

Namun kekagumannya berubah seketika saat bertemu Pimpinan Ponpes Al-Zaytun, Panji Gumilang yang memberikan sambutan namun disertai salam yang janggal

kolase Tribunnews.com
Kolase foto Panji Gumilang dan Mantan Wakil Bupati (Wabup) Indramayu, Lucky Hakim memenuhi panggilan penyidik Bareskrim Polri untuk diperiksa sebagai saksi dalam polemik Al-Zaytun, Jumat (14/7/2023). Lucky Hakim membeberkan pengalamannya saat berkunjung ke Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Zaytun yang dipimpin oleh Panji Gumilang. 

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Wakil Bupati Indramayu, Lucky Hakim membeberkan pengalamannya saat berkunjung ke Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Zaytun yang dipimpin oleh Panji Gumilang.

Ia mengaku heran dengan apa yang diajarkan Panji dalam Ponpes tersebut yang ia anggap berbeda dengan pesantren lainnya dan ajaran agama yang pernah diterimanya.

Baca juga: Alasan Lucky Hakim Sambangi Ponpes Al Zaytun di Tahun 2022

Awalnya, Lucky kagum dengan sikap para santri Ponpes itu yang rajin membersihkan lingkungan Ponpes, menurutnya, ini menunjukkan sisi Tawadhu atau rendah hati.

"Anak-anaknya pun pada mau nyapu di pinggir jalanan pesantren, berarti mengajarkan ketawadhuan," kata Lucky, dikutip dari tayangan Kompas TV, Jumat (14/7/2023).

Selain itu, di Ponpes itu, para santri juga tidak hanya diajarkan ilmu agama saja, namun cara bagaimana menjadi wirausaha sukses.

"Terus mengajarkan ilmu bukan agama saja, tapi juga ilmu bagaimana bisa menjadi wirausaha, saya memberi testimoni-testimoni di situ," kata Lucky saat menjalani pemeriksaan di Bareskrim Polri terkait Ponpes Al-Zaytun.

Baca juga: Lucky Hakim Tiba di Bareskrim, Mengaku Siap Beri Kesaksian soal Ponpes Al-Zaytun

Namun kekagumannya berubah seketika saat dirinya bertemu Pimpinan Ponpes Al-Zaytun, Panji Gumilang yang memberikan sambutan namun disertai salam yang ia anggap janggal.

Karena setelah mengucapkan assalamualaikum, Panji melanjutkannya dengan mengajak semua yang hadir dalam acara tersebut untuk bernyanyi.

"Pas terakhinya, Pak Panji Gumilang memberikan sambutan di situ. Dan di sini saya mulai merasa ada hal yang berbeda, karena setelah (mengucapkan) assalamualaikum, Pak Panji bilang bahwa 'saya akan mengajarkan salam yang bukan hanya assalamualaikum saja', dalam bentuk untuk bernyanyi," papar Lucky.

Lucky yang menyaksikan pernyataan Panji pun bingung, karena selama dini dirinya juga pernah mengikuti pengajian Taman Pendidikan Al-quran (TPQ), namun tidak ada pengajaran seperti yang ia saksikan di Ponpes AL-Zaytun.

"Saya bingung, saya dulu waktu kecil ngaji juga kan, ikut TPQ dan lain-lain, baca Iqro, ngaji.Tapii ini baru pertama saya tahu ada hal yang baru (lagu Shalom Alaichem)," tutur Lucky.

Lucky menekankan bahwa dirinya tidak pernah mengetahui bahwa nyanyian itu berbahasa Yahudi, dan ia pun tidak pernah belajar bahasa tersebut.

Bahkan ia mengira bahasa tersebut merupakan bahasa Belanda, ia pun hanya melrasa pernah mendengar kata shalom saja, yang menjadi pembuka nyanyian tersebut.

"Dan kalau sekarang pada nanya 'emangnya nggak tahu itu bahasa Yahudi?' saya emang nggak pernah belajar bahasa Yahudi, beneran. Cari bukti di mana saya pernah belajar bahasa Yahudi, saya nggak pernah, jadi saya nggak tahu itu bahasa Yahudi. Saya pikir bahasa Belanda, kalau saya tahu bahasa depannya itu, shalom," tegas Lucky.

Saat diminta untuk berdiri, maka ia pun ikut berdiri karena ingin mengetahui pengajaran apa yang akan diberikan Panji Gumilang.

Meskipun pada saat yang sama, dirinya masih meras heran dengan apa yang baru saja didengarnya.

Baca juga: Lucky Hakim Diperiksa, Sang Artis Menduga Terseret karena Wajahnya Tersebar di Video Al Zaytun

"Terus diajarkan untuk bernyanyi, terus semua diminta untuk berdiri ya saya berdiri, karena yang mau mengajarkan saya itu adalah pimpinan Pondok Pesantren terbesar se-Indonesia akan mengajarkan ilmu, ya kita berdiri, walaupun dengan terheran-heran sebenarnya," kata Lucky.

Sebagai orang yang pernah menghadiri pertemuan tersebut, ia mengaku kini telah hapal lagu itu, namun dirinya enggan menyanyikannya karena khawatir menimbulkan masalah baru.

"Ya waktu itu saya nggak hapaL (nyanyiannya), tapi sekarang saya sudah hapal, tapi saya jangan nyanyikan di sini kan nanti masalah lagi. Waktu itu saya belum hapal makanya saya ngikutin," jelas Lucky.

Setelah menyanyikan shalom aleichem, ia dan mereka yang hadir pun duduk dan mendengarkan pidato Panji Gumilang.

Menurut Lucky, keanehan hanya terjadi pada hari itu saja, karena dinyanyikannya lagu tersebut.

"Setelah itu ya duduk, terus Pak Panji ngomong apa yang diomongkan sesuai dengan konten pada saat itu 'satu suro', dan itu yang aneh cuma hari itu saja, dengan kata-kata shalom alaichem itu," pungkas Lucky. 
 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved