Prakiraan Cuaca
Peringatan Dini BMKG Rabu, 12 Juli 2023, Cuaca Ekstrem Berpotensi Terjadi di 24 Wilayah
BMKG memprediksi sebanyak 24 daerah berpotensi mengalami cuaca ekstrem pada pada Rabu (12/7/2023).
Penulis:
Suci Bangun Dwi Setyaningsih
Editor:
Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Sebanyak 24 daerah berpotensi mengalami cuaca ekstrem pada pada Rabu (12/7/2023).
Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), wilayah yang mendapat peringatan dini cuaca ekstrem hujan lebat, disertai petir dan angin.
Dari total 24 daerah, 17 di antaranya berpotensi alami cuaca ekstrem hujan lebat disertai petir dan angin.
Wilayah itu, meliputi Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, dan Bengkulu.
Sementara itu, sebanyak 6 daerah diperkirakan hujan disertai angin dan petir.
Kemudian, satu wilayah berpotensi angin kencang.
Berikut ini daftar peringatan dini cuaca ekstrem di wilayah Indonesia pada Rabu, 12 Juli 2023, dikutip dari Bmkg.go.id:
Baca juga: Prakiraan Cuaca BMKG Jawa Barat Rabu, 12 Juli 2023: Garut Cerah, Cisarua Hujan Ringan
Wilayah berpotensi hujan lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang:
- Aceh
- Sumatera Utara
- Sumatera Barat
- Riau
- Bengkulu
- Kalimantan Tengah
- Kalimantan Utara
- Kalimantan Timur
- Kalimantan Selatan
- Sulawesi Utara
- Gorontalo
- Sulawesi Tengah
- Sulawesi Tenggara
- Maluku Utara
- Maluku
- Papua Barat
- Papua
Wilayah berpotensi hujan yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang:
- Kep. Riau
- Jambi
- Lampung
- Nusa Tenggara Barat
- Sulawesi Barat
- Sulawesi Selatan
Wilayah berpotensi angin kencang:
- Nusa Tenggara Timur

Baca juga: Peringatan Dini BMKG Gelombang Tinggi Selasa, 11 Juli 2023: Perairan Barat Lampung Capai 4 Meter
Pemicu Cuaca ekstrem
Dikutip dari situs BMKG, Bibit Siklon Tropis 95W terpantau berada di Laut Filipina timur Filipina, dengan kecepatan angin maksimum 15 knots, dan tekanan udara minimum 1010.6 hPa. Potensi bibit 95W untuk tumbuh menjadi siklon tropis dalam 24 jam kedepan berada dalam kategori Rendah.
Sirkulasi Siklonik terpantau di Samudra Hindia Barat Bengkulu.
Sirkulasi siklonik tersebut, membentuk daerah pertemuan/perlambatan kecepatan angin (konvergensi) memanjang Perairan Barat Bengkulu.
Daerah konvergensi lain terpantau memanjang dari Perairan Barat Aceh hingga Aceh, dari Jawa Tengah hingga Jawa Barat, di Kalimantan Barat, dari Kalimantan TImur hingga Kalimantan Utara, dari Sulawesi Tenggara hingga Sulawesi Tengah.
Daerah konfluensi lain juga terpantau di Laut Cina Selatan, dan Samudra Pasifik Utara Papua.
Kondisi tersebut, mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar wilayah bibit siklon tropis/sirkulasi siklonik dan di sepanjang daerah konvergensi/konfluensi tersebut.
(Tribunnews.com/Suci Bangun DS)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.