Contoh Teks Khutbah Jumat: Ibadah Qurban Refleksi Kesalehan Individual dan Sosial
Simak contoh teks khutbah Jumat berjudul 'Ibadah Qurban Refleksi Kesalehan Individual dan Sosial'. Cocok dibawakan besok, Jumat (30/6/2023).
Sehingga Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Demi Dzat yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, sesungguhnya perumpamaan orang mukmin itu (sejatinya) bagaikan lebah yang selalu memakan yang baik dan mengeluarkan yang baik. Lebah hinggap (di ranting) namun tidak membuatnya patah dan rusak” (HR. Ahmad).
Ketiga, sedangkan kita manusia diciptakan Allah subhanahu wata'ala mempunyai dua sisi (dimensi) sekaligus. Satu sisi manusia diciptakan sebagai makhluk individual dengan sebutan Al-insan. Sisi yang lain manusia diciptakan sebagai makhluk sosial dengan sebutan Al-Nas. Indikasi manusia sebagai makhluk individual dengan sebutan Al-insan, terungkap bahwa semua kata ganti (dhamir) yang disandarkan kepada kata al-insan selalu tunggal (mufrad). Karena itu manusia secara individu memiliki sifat dan karakter yang berbeda satu dengan yang lainnya walaupun lahir dalam keadaan kembar dari Rahim yang sama.
Sebagai makhluk individual (al-insan), manusia ditaklif secara sendiri-sendiri. Manusia bertanggung jawab atas perbuatannya sendiri-sendiri, baik buruk perbuatan manusia akan dipikul secara sendirisendiri. Allah subhanahu wata'ala berfirman dalam Al-Qur'an surat An-Najm ayat 38 sampai 40 dan Al-Qur'an surat Al-Isra ayat 13 sampai 14,
اَلَّا تَزِرُ وَازِرَةٌ وِّزْرَ اُخْرٰىۙ ٣٨ وَاَنْ لَّيْسَ لِلْاِنْسَانِ اِلَّا مَا سَعٰىۙ ٣٩ وَاَنَّ سَعْيَهٗ سَوْفَ يُرٰىۖ ٤٠
“Bahwa seseorang yang berdosa tidak akan memikul orang lain, dan bahwa manusia (al-insân) hanya memperoleh apa yang telah diusahakannya. Dan sesungguhnya usahanya itu kelak akan diperlihatkan (kepadanya)” (QS. al-Najm [53]: 38 - 40).
Baca juga: Contoh Teks Khutbah Jumat: Jadikan Amalan Kita Bernilai Ibadah
وَكُلَّ اِنْسَانٍ اَلْزَمْنٰهُ طٰۤىِٕرَهٗ فِيْ عُنُقِهٖۗ وَنُخْرِجُ لَهٗ يَوْمَ الْقِيٰمَةِ كِتٰبًا يَّلْقٰىهُ مَنْشُوْرًا ١٣ اِقْرَأْ كِتٰبَكَۗ كَفٰى بِنَفْسِكَ الْيَوْمَ عَلَيْكَ حَسِيْبًاۗ ١٤
“Dan setiap manusia (al-insan) telah Kami kalungkan (catatan) amal perbuatannya di lehernya.Dan pada hari Kiamat Kami keluarkan sebuah kitab dalam keadaan terbuka. “Bacalah kitabmu, cukuplah dirimu sendiri pada hari ini sebagai penghitung atas dirimu” (Q.S. al-Isra’ [17]: 13 - 14).
Karena itu dalam perspektif Islam setiap individu, manusia (al-insan) mempunya hak dan kewajiban serta kesetaraan dan kebebasan yang sama untuk mengembangkan dan membangun kualitas diri pribadi masing-masing, terkait dimensi intelektual, dimensi moral maupun dimensi spiritual.
Membangun kualitas keimanan terkait keyakinan dalam mentauhidkan Allah subhanahu wata'ala agar terhujam dalam di dalam hati sanubari yang terdalam, lalu diwujudkannya dalam perilaku berupa ketaatan yang tulus kepada Allah subhanahu wata'ala, dalam menjalankan perintah-Nya yang sifatnya vertikal dan invidual yang dikenal dengan ibadah mahdhah (hablun minallah).
Rajin mengerjakan shalat yang wajib maupun yang sunnah, istiqamah mengerjakan puasa Ramadhan maupun puasa sunnah, jujur dalam mengeluarkan zakat mal sesuai dengan hitungan harta yang dimiliki, maupun menjalankan ibadah haji dan umrah, serta banyak berzikir dan berdo’a. Perilaku ini semua dikenal dengan kesalehan individual.
Sedangkan Indidikasi manusia sebagai makhluk sosial yang merupakan porsi atau sisi paling besar dalam diri kita ditunjukkan dengan kalimat Al-Nas. Jika kalimat al-Insan hanya disebutkan sebanyak enam puluh lima kali (65 x), sedangkan kalimat alNas disebutkan sebanyak dua ratus empat puluh kali (240 x). Dan ternyata di dalam al-Qur’an semua kata ganti (dhamir) yang disandarkan kepada kalimat al-Nas selalu memnggunakan kata ganti majemuk (jama’).
Manusia sebagai makhluk sosial, kehidupan manusia membutuhkan kehadiran orang lain. Dengan sebab itu manusia sebagai makhluk sosial diciptakan Allah subhanahu wata'ala dari keturunan yang sama yaitu Adam alaihis salam.
Allah Subhanahu wata'ala berfirman dalam Al-Qur'an surat al-Hujurat ayat 13,
يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنَّا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ ذَكَرٍ وَّاُنْثٰى وَجَعَلْنٰكُمْ شُعُوْبًا وَّقَبَاۤىِٕلَ لِتَعَارَفُوْا ۚ اِنَّ اَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللّٰهِ اَتْقٰىكُمْ ۗاِنَّ اللّٰهَ عَلِيْمٌ خَبِيْرٌ ١٣
“Wahai manusia! sunnguh Kami telah menciptakan kalian dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang-orang yang paling bertaqa. Sungguh Allah mengetahui lagi Maha teliti” (QS. al-Hujurat [49]: 13).
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.