Sabtu, 4 Oktober 2025

Pilpres 2024

PKS Minta NasDem-Demokrat Tinggalkan Ego Buntut Memanasnya Penentuan Bacawapres Anies

Kholid meminta NasDem dan Demokrat memberikan keleluasaan agar Anies Baswedan bisa mengambil keputusan secara objektif untuk menentukan bakal cawapres

Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Johnson Simanjuntak
SURYA/PURWANTO
Bakal Calon Presiden pada Pilpres 2024, Anies Baswedan berswafoto bersama warga saat mengunjungi Pondok Pesantren Darul Muttaqin di Desa Jeru, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Rabu (24/5/2024). Anies Baswedan mendatangi ponpes tersebut dalam rangka mendokan keselamatan bangsa dan Negara Republik Indonesia. Anies Baswedan di usung Partai Nasdem menjadi calon presiden pada pemilu 2024 mendatang. SURYA/PURWANTO 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hubungan Partai NasDem dan Partai Demokrat semakin memanas.

Hal itu buntut memanasnya kedua parpol koalisi itu untuk menentukan bakal calon wakil presiden (bacawapres) Anies Baswedan.

Hal ini pun membuat Juru Bicara, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) M Kholid meminta kedua parpol rekan koalisinya itu untuk berhenti berdebat.

Anak buah Ahmad Syaikhu ini pun meminta NasDem-Demokrat meninggalkan egonya masing-masing.

"Kami mengajak kawan dari Nasdem dan Demokrat untuk sama-sama menanggalkan ego masing-masing. Berikan ruang yang lebih leluasa bagi capres untuk menentukan siapa cawapres yang terbaik," kata Juru Bicara PKS M Kholid saat dikonfirmasi, Jumat (9/6/2023).

Kholid mengingatkan piagam koalisi yang telah ditandatangani ketiga ketua umum ketiga parpol telah sepakat agar penentuan bakal cawapres akan diserahkan kepada Anies Baswedan.

"Sebenarnya dalam piagam koalisi sudah disepakati bersama. Penentuan cawapres diserahkan ke capres," ungkapnya.

Oleh sebab itu, Kholid meminta NasDem dan Demokrat untuk memberikan keleluasaan agar Anies Baswedan bisa mengambil keputusan secara objektif untuk menentukan bakal cawapres.

"Biarkan capres yang menentukan, dan diberikan keleluasaan sehingga keputusan diambil dengan jernih, obyektif dan penuh kebersamaan," tukasnya.

Sebelumnya, Partai NasDem mengatakan, adanya paksaan dari Partai Demokrat untuk mengusung nama Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai bakal calon wakil presiden (cawapres) untuk Anies Baswedan dari Koalisi Perubahan.

Demikian keterangan itu disampaikan langsung oleh Bendahara Umum DPP Partai NasDem Ahmad Sahroni.

"Mereka (Demokrat) maksa pokoknya untuk AHY mendampingi Anies," kata Sahroni kepada awak media saat ditemui di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (9/6/2023).

Meski demikian, Sahroni menilai bahwa hal tersebut wajar dilakukan oleh Partai Demokrat.

Terlebih Partai Demokrat merupakan partai besar yang secara batin menginginkan kadernya sebagai pemimpin bangsa.

"Namanya usaha boleh-boleh saja kan gak ada paksaan, ya namanya normal nanya kapan mau diumumin wajar lah namanya partai besar juga pengen kader sendiri yg muncul sebagai Cawapres Anies," tutur dia.

Baca juga: Dituding Paksakan Nama AHY Jadi Cawapres Anies, Demokrat: Hanya AHY yang Sanggup, PKS: Cuma Usulan

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved