Senin, 29 September 2025

Transaksi Keuangan Mencurigakan

Faisal Basri Dengar Ada Upaya Sistematis untuk Hentikan Kasus yang Ditangani Kejaksaan dan KPK

Faisal Basri mendengar ada upaya sistematis yang dilakukan pihak tertentu untuk hentikan kasus dugaan pencucian uang yang ditangani penegak hukum.

Penulis: Gita Irawan
Ria Anatasia
Ekonom senior Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Faisal Basri dalam acara diskusi di Jakarta, Rabu (14/8/2019). Ekonom sekaligus Tenaga Ahli Satgas TPPU Faisal Basri mengaku mendengar ada upaya sistematis yang dilakukan pihak tertentu untuk menghentikan kasus dugaan pencucian uang yang ditangani penegak hukum baik di Kejaksaan maupun di KPK. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ekonom sekaligus Tenaga Ahli Satgas TPPU Faisal Basri mengaku mendengar ada upaya sistematis yang dilakukan pihak tertentu untuk menghentikan kasus dugaan pencucian uang yang ditangani penegak hukum baik di Kejaksaan maupun di KPK.

Untuk itu ia mengajak seluruh masyarakat mengawal kasus-kasus dugaan pencucian uang tersebut dan melawan upaya sistematis tersebut.

"Jangan ada satu kekuatan manapun main-main untuk menghambat atau mengusahakan kasus ini dibekukan. Kasus yang sedang ditangani Kejaksaan akan dibekukan, mereka inginnya begitu, yang ditangani KPK dibekukan," kata Faisal saat konferensi pers secara daring pada Kamis (8/6/2023).

Baca juga: Tak Cukup Bukti, Satgas TPPU Setop Proses Hukum Sejumlah Laporan Transaksi Mencurigakan Prioritas

Menurutnya informasi tersebut perlu diwaspadai bersama mengingat kasus-kasus tersebut sedemikian kompleks.

Ia yakin upaya sistematis tersebut bisa dilawan oleh kekuatan publik dan juga Satgas yang terus bekerja mengusut transaksi mencurigakan dengan agregat senilai Rp349 triliun.

"Saya yakin tidak ada kekuatan manapun yang mampu membendung kalau gelombang yang kita ciptakan ini sudah sedemikian dahsyatnya. Jadi don't worry, jangan khawatir, mereka tidak bisa menghalang-halangi itu, saya yakin," kata Faisal.

Sebagaimana diketahui, saat ini Satgas TPPU tengah menindaklanjuti 18 laporan transaksi mencurigakan prioritas dengan agregat transaksi mencapai total Rp281,6 triliun.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan