Sabtu, 4 Oktober 2025

Heli Latih Jatuh di Ciwidey Bandung

Helikopter Bell 412 TNI AD Jatuh dan Terbakar di Ciwidey Bandung, Berikut Kesaksian Warga

Helikopter Bell 412 milik TNI AD jatuh dan terbakar di area perkebunan teh Ciwidey Rancabali, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Minggu (28/5/2023).

Penulis: Adi Suhendi
Tangkapan layar/ Tribunjabar.id
Helikopter Bell 412 milik TNI AD jatuh dan terbakar di kawasan perkebunan teh Ciwidey, Kampung Boyongbong, Desa Patenggang, Kecamatan Rancabali, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Minggu (28/5/2023). 

Sementara itu, Kepala Dinas Penerangan TNI AD Brigjen Hamim Tohari membenarkan bahwa helikopter yang jatuh biasa dioperasikan Pusat Penerbangan Angkatan Darat (Puspenerbad) dalam latihan pra tugas, baik dalam mobilisasi udara maupun dukungan logistik.

Helikopter Bell 412 itu jatuh saat digunakan untuk latihan pra tugas Batalyon Infanteri 300/BJW.

"Heli tersebut diperkirakan jatuh sekitar pukul 13.30 waktu setempat, hingga terbakar," kata Brigjen Hamim Tohari dalam keterangannya, Minggu (28/5/2023).

Seluruh Kru Selamat

Meski helikopter jatuh hingga terbakar, TNI AD memastikan tak ada korban meninggal dalam insiden tersebut.

"Seluruh kru helikopter selamat, namun mengalami luka-luka benturan," kata Brigjen TNI Hamim Tohari.

Lima kru yang berada dalam helikopter tersebut pun telah dievakuasi ke Rumah Sakit Dustira, Cimahi untuk menjalani perawatan.

"Saat ini seluruh crew Heli telah dievakuasi ke RS Dustira guna mendapatkan penanganan medis," katanya.

Hingga kini, belum diketahui pasti kronologi dan penyebab jatuhnya hlikopter tersebut, sebab masih dalam pendalaman oleh pihak-pihak berwenang,

"Dan TNI AD telah mengirimkan tim investigasi untuk menangani kasus kecelakaan heli tersebut," ujarnya.

Lokasi Kejadian Dijaga Ketat

Lokasi helikopter jatuh di Kampung Bayongbong, Desa Patenggang, Kecamatan Rancabali, Kabupaten Bandung pun dijaga ketat.

Baik warga ataupun awak media tidak diperkenankan mendekati lokasi kejadian.

Jarak penjagaan hingga lokasi terjatuhnya helikopter, sekitar 1 kilometer.

Kadispenad TNI AD, Brigjen Hamim Tohari, mengungkapkan, penjagaan dilakukan untuk kepentingan investigasi.

"Memang harus steril untuk kepentingan investigasi, dan agar tidak membahayakan masyarakat," ujar Hamim, melalui pesan singkatnya.

Menurut Hamim, kini pihaknya masih melakukan evakuasi helikopter yang terjatuh.

"Masih dalam proses (evakuasi puing-puing helikopter)," kata Hamim. (Tribunjabar.id/ Lutfi Ahmad Mauludin/ kompas.com/ Elgana Mubarokah/ Tribunnews.com/ Ashri Fadilah)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved