Prakiraan Cuaca
Peringatan Dini Besok, 26 Mei 2023, BMKG: 27 Wilayah Berpotensi Mengalami Cuaca Ekstrem
Inilah peringatan dini cuaca ekstrem BMKG besok, 26 Mei 2023, terpantau ada 27 wilayah yang berpotensi terjadi hujan lebat, kilat dan angin kencang.
TRIBUNNEWS.COM - Simak info cuaca ekstrem dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) besok, 26 Mei 2023.
Mengutip dari bmkg.go.id, peringatan dini potensi cuaca ekstrem terjadi di beberapa wilayah di Indonesia pada esok hari.
Berdasarkan laporan dari BMKG, cuaca ekstrem terjadi pada 27 wilayah di Indonesia.
Terpantau ada 17 wilayah yang akan mengalami hujan disertai kilat dan angin kencang.
Selain itu ada 5 wilayah lainnya akan berpotensi mengalami angin kencang.
Sementara pada 5 wilayah lainnya mengalami cuaca ekstrem hujan lebat, kilat, dan angin kencang.
Baca juga: Prakiraan Cuaca BMKG Jawa Barat Jumat, 26 Mei 2023: Cianjur Hujan dari Siang hingga Malam Hari
Wilayah yang berpotensi terjadi hujan kilat/petir dan angin kencang:
- Jawa Barat
- DKI Jakarta
- Sulawesi Utara
- Sulawesi Tenggara
- Maluku
Baca juga: BMKG: Gempa Terkini 4.6 M Guncang Ternate Pagi Ini
Wilayah yang berpotensi mengalami angin kencang:
- Bali
- Nusa Tenggara Barat
- Nusa Tenggara Timur
- Maluku Utara
- Papua Barat
Baca juga: Prakiraan Hujan di Indonesia, Kamis, 25 Mei 2023, BMKG: Sumut dan Sumsel Potensi Hujan Sedang
Wilayah yang berpotensi terjadi hujan lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang:
- Aceh
- Sumatera Utara
- Sumatera Barat
- Riau
- Kep. Riau
- Jambi
- Sumatera Selatan
- Kep. Bangka Belitung
- Lampung
- Banten
- Jawa Timur
- Kalimantan Barat
- Kalimantan Tengah
- Kalimantan Utara
- Kalimantan Timur
- Sulawesi Tengah
- Papua
Baca juga: Peringatan Dini BMKG Kamis, 25 Mei 2023, Potensi Cuaca Ekstrem Terjadi di Riau, Jambi hingga Papua
Penyebab Terjadinya Cuaca Ekstrem
Daerah konvergensi trepantau memanjang di wilayah Aceh.
Selain itu konvergensi juga memanjang dari Sumatera Utara, dari Jambi hingga Riau, dari Kalimantan Timur hingga Kalimantan Utara, dari Sulawesi Tenggara hingga Sulawesi Tengah, dan di Papua.
Sementara ada juga daerah pertemuan angin (konfluensi) di Laut Cina Selatan.
Konfluensi juga terjadi di Laut Sulawesi, Samudra Pasifik Utara Halmahera hingga Papua dan di Samudra Hindia Barat Daya Sumatera.
Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sepanjang daerah konvergensi/konfluensi tersebut.
(Tribunnews.com/Oktavia WW)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.