Minggu, 5 Oktober 2025

Polisi Bunuh Diri

Fakta Baru Kasus AKBP Buddy Tewas Tertabrak Kereta: Kronologi hingga Riwayat Panggilan di HP Korban

Berikut ini update kasus AKBP Buddy Alfrits Towoliu yang tewas setelah tertabrak kereta api.

Penulis: Nuryanti
Editor: Daryono
Ist via TribunPalu.com, TribunJakarta.com/Bima Putra
Kasat Narkoba Polres Jakarta Timur, AKBP Buddy Alfrits Towoliu (kiri) dan proses evakuasi jenazah korban (tengah). Berikut ini update kasus AKBP Buddy Alfrits Towoliu yang tewas setelah tertabrak kereta api. 

Wahyu menambahkan, dari seluruh barang bukti yang ditemukan tersebut dapat disimpulkan bahwa pemeriksaan pestisida hingga tes nerkoba dinyatakan negatif.

"Ternyata setelah kita lakukan secara detail, teliti, dengan metode-metode yang kita tentukan di Labfor, dari keenam barang bukti yang kita terima tersebut, ternyata kita dapatkan hasil untuk pestisida seluruhnya negatif, arsenik seluruhnya negatif, sianida seluruhnya negatif, alkohol negatif, dan narkobanya negatif."

"Dari sini maka kita berani menyimpulkan, dari seluruh barang bukti yang kita terima dari penyidik terkait dengan darah korban, urine, potongan hati, rambut, swab kuku kanan dan kiri, semuanya tidak terdeteksi adanya narkoba, alkohol, pestisida, arsen, dan sianida," papar Wahyu.

Kasatreskrim Polres Metro Jakarta Timur, AKBP Dhimas Prasetyo. Berikut update kasus AKBP Buddy Alfrits Towoliu yang tewas setelah tertabrak kereta api.
Kasatreskrim Polres Metro Jakarta Timur, AKBP Dhimas Prasetyo. Berikut update kasus AKBP Buddy Alfrits Towoliu yang tewas setelah tertabrak kereta api. (YouTube Polda Metro Jaya)

5. AKBP Buddy Jalani Perawatan akibat Sakit Empedu

AKBP Buddy Alfrits Towoliu disebut masih menjalani perawatan lantaran sakit batu empedu sebelum tewas.

Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur, AKBP Dhimas Prasetyo, menyebut riwayat penyakit getah empedu yang diderita AKBP Buddy diketahui ketika ditemukan obat-obatan untuk perawatan korban.

"Dari hasil pemeriksaan, ini (memperlihatkan slide) obat sakit, bukan obat-obatan terlarang."

"Karena memang beliau sedang masa perawatan karena sakit batu empedu, yang memang setelah pelaksanaan operasi," kata Dhimas, Senin.

"Obat-obatan ini dikonsumsi pasca operasi dan pasca perawatan," sambungnya.

Disclaimer:

Bunuh diri bisa terjadi saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.

Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri.

Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.

Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyediakan Call Center 24 jam Halo Kemenkes di nomor 1500-567.

Anda juga bisa mengirim pesan singkat ke 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat surat elektronik (surel) [email protected].

(Tribunnews.com/Nuryanti/Yohanes Liestyo Poerwoto/Rifqah) (Wartakotalive.com/Rendy Rutama)

Berita lain terkait Polisi Bunuh Diri

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved