Selasa, 7 Oktober 2025

Kelompok Bersenjata di Papua

5 Anggota Satgas Yonif R 321/GT & Kopassus Belum Kembali Pasca Penyerangan KKB di Mugi-Mam Papua

Lima anggota TNI masih dalam pencarian karena belum terkonfirmasi keberadaannya.

Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Dewi Agustina
Kolase Tribunnews/ist/surya/TribunPapua
Kolase foto Pratu Miftahul Arifin gugur akibat serangan Kelompok Separatis Teroris (KST) dan pimpinan KKB Egianus Kogoya. Empat anggota TNI telah kembali ke pos masing-masing usai kontak tembak dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Nduga, Papua Pegunungan. Sementara lima anggota TNI masih dalam pencarian karena belum terkonfirmasi keberadaannya. 

Tak hanya pasukan, Bambang menyebutkan bahwa pihaknya juga berencana memperkuat alutsista untuk kebutuhan operasi.

"Kita lihat situasi di lapangan atau kebutuhan mungkin alutsista apa helikopter atau segala macam itu melihat kebutuhan. Nanti kita kabari berikutnya kalau ada perkembangan, mohon doanya ya," pungkasnya.

Evakuasi Jenazah Pratu Miftahul Arifin Terkendala Cuaca

Sementara itu Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Laksamana Muda Julius Widjojono mengatakan proses evakuasi jenazah Pratu Miftahul Arifin yang gugur dalam serangan KKB di Nduga itu masih terkendala medan dan cuaca.

"Besok akan jelas dengan konferensi pers Panglima TNI. Yang pasti mohon tidak dengar dari sepihak," ujarnya.

Sebelumnya, Julius mengatakan masih ada sejumlah prajurit yang dicari usai terlibat kontak tembak dengan KKB di Nduga, Papua Pegunungan, Sabtu (16/4/2023).

Baca juga: Mabes TNI Bantah Ada Prajurit yang Ditangkap KST saat Baku Tembak di Mugi-Mam Papua

Julius belum bisa memastikan berapa jumlah prajurit tersebut, termasuk kondisinya.

Ia berkata aparat terkendala cuaca untuk mencari mereka.

"Kondisi prajurit yang lainnya saat ini masih ada di beberapa lokasi. Kami kesulitan menghubungi karena kondisi cuaca yang tidak menentu. Untuk itu Panglima TNI secara terus-menerus memerintahkan untuk melakukan pencarian dan bantuan tempur dengan kekuatan maksimal," kata Julius di Mabes TNI, Jakarta Timur, Minggu (16/4/2023).

Julius menjelaskan gugurnya prajurit dari Satgas Yonif R 321/GT bernama Pratu Miftahul Arifin itu berkaitan dengan operasi penyelamatan Pilot Susi Air.

Saat itu, Satgas mencoba untuk menyisir dan mendekati posisi para penyandera. Namun, tiba-tiba ada serangan dari KKB.

"Satu (prajurit) terjatuh di kedalaman 15 meter. Dan ketika (anggota lain) mencoba untuk menolong, mendapatkan serangan ulang," katanya.

Di sisi lain, TNI juga akan segera mengevaluasi secara menyeluruh sistem pembinaan prajurit untuk operasi militer di Papua.

Siapkan Pasukan

Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen Hamim Tohari mengatakan KSAD Jenderal TNI Dudung Abdurachman sudah memerintahkan seluruh jajaran untuk terus menyiapkan pasukan guna mendukung segala bentuk tugas operasi sesuai dengan kebijakan Panglima TNI.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved