Kapolri Gandeng Ormas Cegah Gejolak di Poso Pasca-Operasi Madago Raya
Salah satu upaya preventif tersebut yakni menggandeng organisasi masyarakat (ormas) nasional maupun keagamaan yang sesuai dengan karakteristik wilayah
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyampaikan pihak kepolisian masih tetap melakukan kegiatan preventif untuk mencegah kembali tumbuhnya gejolak keamanan di Poso, Sulawesi Tengah pasca-Operasi Madago Raya.
Salah satu upaya preventif tersebut yakni menggandeng organisasi masyarakat (ormas) nasional maupun keagamaan yang sesuai dengan karakteristik wilayah.
Hal ini disampaikan Kapolri dalam rapat kerja bersama Komisi III DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta pada Rabu (12/4/2023).
"Masalah teroris yang ada di Poso pasca Operasi Madago, kami terus melakukan kegiatan untuk melakukan upaya preventif agar tidak tumbuh lagi dengan bekerja sama dengan ormas-ormas yang cocok dengan wilayah tersebut," kata Sigit.
"Selain ormas nasional tentu juga ada ormas keagamaan sesuai wilayah yang cocok karena memang beda-beda karakteristik dan lokal," lanjut dia.
Tak cuma mengandalkan jajaran kepolisian, Sigit menyampaikan Polri juga akan bekerja sama dengan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan unsur lain terkait dalam mengatasi masalah terorisme tersebut.
"Kami akan bekerja sama, tidak hanya Polri, kami juga akan bekerja sama dengan BNPT dan unsur lain terkait masalah terorisme," katanya.
Sebagaimana diketahui Operasi Madago Raya merupakan operasi militer yang dilancarkan oleh TNI dan Polri sejak tahun 2016 di wilayah Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah.
Operasi Madago Raya ini tetap dilanjutkan pada tahun 2023 meski para anggota teror Mujahidin Indonesia TImur (MIT) di Sulteng telah habis. Selain penambahan wilayah operasi, juga dipetakan kantong-kantong jaringan kelompok teror MIT yang tersisa.
Baca juga: Tewas Ditembak Satgas Madago Raya, Askar alias Pak Guru Masuk DPO Densus 88 Sejak 2014
"Operasi Madago Raya tetap dilanjutkan dengan nama Operasi Madago Raya 2023 kegiatan-kegiatannya, yaitu deradikalisasi dan kontra radikal. Kita sudah petakan kantong-kantong simpatisan itu nanti kita lakukan dialog, ceramah mencari solusi terbaik," kata Kapolda Sulawesi Tengah, Irjen Pol Rudy Sufahriadi, pada Kamis 29 Desember 2022.
Pakai Topi Fedora, Ahmad Sahroni Akhirnya Muncul: Mohon Maaf Kalau Ada Kekurangan kepada Semua Pihak |
![]() |
---|
Komisi III DPR Heran Program Jaga Desa yang Digagas Jaksa Agung Tak Disertai Anggaran |
![]() |
---|
Makam Diacak-acak, Anggota DPR Minta Polisi Dalami Lagi Kasus Kematian Arya Daru |
![]() |
---|
Anggota Komisi III DPR Nilai Reformasi Polri Bisa Jadi Kesempatan untuk Memperbaiki Lembaga |
![]() |
---|
DPR Belum Terima Surpres Pergantian Kapolri, Anggota Komisi III DPR: Tidak Perlu Dipersoalkan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.