Sabtu, 4 Oktober 2025

Pemilu 2024

Wacana Koalisi Besar Muncul, PDIP Mau jadi Tuan Rumah, Buka Peluang Kerja Sama Asal Penuhi Syarat

PDIP Megawati Soekarnoputri, bentuk kerja sama ini harus jelas pondasi dan arah tujuannya, harus didasarkan pada aspek yang substansi dan ideoligis

Tribunnews.com
Pertemuan Partai Wacanakan Koalisi Besar, PDIP Beri Respon. PDIP Megawati Soekarnoputri, bentuk kerja sama gabungan partai ini harus jelas pondasi dan arah tujuannya, harus didasarkan pada aspek yang substansi dan ideoligis 

Namun, kerjasama ini akan terlihat jelas setelah disahkan oleh KPU.

Apabila belum disahkan, maka perubahan-perubahan keputusan masih terus akan terjadi.

"Tentunya kerjasama ini akan terlihat jelas setelah disahkan oleh KPU, segala perubahan baik kecil maupun besar dalam situasi sekarang ini, masih sangat mungkin terjadi," tegas Aria.

Baca juga: Tolak Wacana Koalisi Besar, Partai Buruh Bakal Ajak Parpol Nonparlemen Bentuk Koalisi Kecil

Menakar Gabungnya PDIP ke Koalisi Besar

Ketua DPP PDIP, Puan Maharani menyatakan PDIP siap menjadi tuan rumah pertemuan koalisi besar selanjutnya.

Yakni di kediaman Megawati Soekarnoputri di Teuku Umar, Jakarta Pusat.

Menurut Analis Politik dan Direktur Eksekutif Indonesia Political Power, Ikhwan Arif menilai bahwa keinginan PDIP jadi tuan rumah dapat disimbolkan sebagai peneguhan bahwa PDIP sebagai pengusung utama Jokowi. 

Sebagaimana diketahui, pada pertemuan koalisi besar hari Kamis (6/4/2023) itu, Jokowi juga dikabarkan hadir.

Ikhwan menilai, PDIP ingin merapat ke koalisi besar lantaran muncul narasi Prabowo-Airlangga.

PDIP sadar bahwa mereka berpotensi kalah jika koalisi besar terbentuk. 

“Keyakinan PDIP sebagai tuan rumah koalisi merupakan respons dari ketakutan PDIP ditinggalkan koalisi pemerintah, sehingga PDIP harus mengambil langkah percaya diri sebagai tuan rumah dari koalisi," kata Ikhwan, Sabtu (8/4/2023). 

Meskipun PDIP mampu mengusung kandidat sendiri, namun partai berlambang banteng moncong putih itu akan kewalahan jalan sendiri tanpa dukungan partai politik lain.

Peleburan KIB-KIR menjadi koalisi besar tidak lepas dari peran Jokowi.

Presiden Joko Widodo didampingi Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan, Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto, Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar, dan Plt Ketua Umum PPP, Mardiono memberikan keterangan pers usai menghadiri
Presiden Joko Widodo didampingi Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan, Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto, Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar, dan Plt Ketua Umum PPP, Mardiono memberikan keterangan pers usai menghadiri "Silaturahmi Ramadan" di Gedung DPP Partai Amanat Nasional (PAN), Jakarta Selatan, Minggu (2/4/2023). PAN menyelenggarakan "Silaturahmi Ramadan" bersama parpol koalisi Pemerintahan untuk membicarakan hal yang berkaitan dengan komitmen kebangsaan dan juga keberlanjutan pembangunan ke depan. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Baca juga: Partai Buruh Ungkap Alasan Tolak Gagasan Pembentukan Koalisi Besar di Pilpres 2024

Sehingga, dikhawatirkan restu Jokowi akan membuat kedua koalisi bersatu dan menjadi kekuatan besar. 

“Artinya koalisi besar yang direstui Jokowi akan berhadapan dengan PDIP sebagai koalisi tunggal yang mengusung capres dari garis keturunan Soekarno."

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved