Sabtu, 4 Oktober 2025

Mengenal Raden Ayu Lasminingrat, Tokoh Intelektual Sunda yang Jadi Google Doodle Hari Ini

Inilah sosok Raden Ayu Lasminingrat seorang penulis dan cendekiawan asal Sunda yang dikenang melalui Google Doodle hari ini.

googledoodle.com
Google Doodle hari ini merayakan ulang tahun ke-169 Lasminingrat. 

Kedua karyanya tersebut telah menjadi salah satu buku pelajaran bukan saja di Garut, tetapi tersebar hingga daerah luar jawa yang diterjemahkan dalam Bahasa Melayu.

Setelah menikah dengan Bupati, perhatian Lasminingrat beralih ke bidang Pendidikan khususnya Pendidikan untuk perempuan.

Pada bidang pendidikan itu ia wujudkan dengan mendirikan Sekolah Kautamaan Puteri pada tahun 1911 setelah berhasil mendukung usaha Dewi Sartika mendirikan Sakola Kautamaan Putri.

Tidak banyak orang mengetahui atau mengenal Lasminingrat, yang disebut oleh “Sang Pemula” sebagai pribadi perempuan yang berada di luar zamannya.

Padahal sebutan itu sendiri mempunyai arti kekaguman yang mendalam terhadap seorang perempuan yang tampil lain dari perempuan pada umumnya.

Karya Raden Ayu Lasminingrat

Pada usia ke 32 tahun dalam kesibukannya sebagai isteri ke dua Bupati, ia berhasil menyadurkan banyak cerita karya Grimm yang popular di Eropa.

Tujuan penyadurannya itu tidak lain agar kaumnya dapat membaca karya-karya penulis Eropa tersebut dan mengambil hikmahnya oleh kaum perempuan Sunda.

Kumpulan sadurannya itu kemudian diterbitkan untuk pertama kalinya pada tahun 1875 oleh percetakan milik pemerintah, Landsdrukkerji dengan judul Tjarita Erman.

Lasminingrat, penulis dan cendekiawan Sunda yang membuka jalan bagi generasi perempuan Indonesia di masa depan, yang muncul di Google Doodle hari ini, Rabu, 29 Maret 2023.
Lasminingrat, penulis dan cendekiawan Sunda yang membuka jalan bagi generasi perempuan Indonesia di masa depan, yang muncul di Google Doodle hari ini, Rabu, 29 Maret 2023. (jogjaprov)

Pada tahun berikutnya atau tahun 1876 terbit karyanya yang kedua yang diberi judul Warnasari atawa Roepa-roepa Dongengpun terbit.

Kemudian di tahun 1875, saat Lasminingrat berkarya, tokoh Wanita seperti R.A. Kartini, Raden Dewi Sartika, dan Rahman El-Yunusiyah, yang telah diangkat oleh pemerintah Republik Indonesia sebagai pahlawan Nasional dapat dikatakan semua belum lahir.

Kartini lahir tahun 1879, El-Yunusiyah lahir tahun 1900, dan Dewi Sartika lahir tahun 1884.

Akan tetapi Lasmingrat tidak pernah kedengaran.

Namanya tidak pernah disebut baik dalam sejarah pergerakan kaum perempuan atau Wanita, maupun dalam sejarah Nasional Indonesia.

Namanya tenggelam dibawah nama ketiga tokoh tersebut, bahkan kalah tenar dengan tokoh Wanita-wanita lainnya yang muncul setelah ketiga tokoh tadi.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved