Senin, 6 Oktober 2025

Perubahan Iklim di Indonesia: Fakta Nyata, Langkah Mitigasi, hingga Penanggulangan dari BMKG

Inilah fakta nyata perubahan iklim yang terjadi di Indonesia , seperti salju yang meleleh di Jayawijaya, Papua. Terdapat jugalangkah mitigasinya

Penulis: Pondra Puger Tetuko
Editor: Tiara Shelavie
pixabay/ELG21
Ilustrasi perubahan iklim - Inilah fakta nyata perubahan iklim yang terjadi di Indonesia. 

TRIBUNNEWS.COM - Inilah fakta perubahan iklim yang terjadi di Indonesia.

Perubahan iklim di Indonesia cukup mengkhawatirkan dengan terlihat dari meningkatnya konsentrasi CO2, cuaca ekstrem, hidrometeorologi, hingga kenaikan suhu udara.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), telah mencatat nilai anomali suhu panas di Indonesia sejak tahun 1981-2020 dan diketahui bahwa tahun 2016 menjadi tahun terpanas dengan suhu sebesar 0.8 derajat celcius.

Kemudian, pada tahun 2019 menjadi peringkat ketiga dengan nilai anomalinya 0.6 derajat celcius dan 2020 diurutan kedua dengan 0.7 derajat celcius.

Adapun fakta nyata perubahan iklim yang terjadi di Indonesia ini, dikutip dari unggahan Instagram @infobmkg, (20/3/2023).

Baca juga: Bangunan Berkelanjutan dari Kayu Menjadi Solusi Perubahan Iklim

Fakta perubahan iklim di Indonesia

1. Kenaikan suhu

Apabila CO2 terus meningkat, dikhawatirkan akhir abad 21 kenaikan suhu akan mencapau 3,5-4 derajat celcius.

2. Salju tak abadi lagi

Pada puncak Jaya Wijaya, terlihat salju mulai meleleh akibat dampak yata kenaikan suhu.

3. Terancamnya keberadaan pulau-pulau kecil

Perubahan iklim ini menyebabkan naiknya permukaan air laur yang menyebabkan pulau-pulau kecil tergenang hingga terancam tenggelam.

4. Periode ulang La Nina dan El Nino meningkat

El Nino dan La Nina terjadi setiap 2-3 tahun sekali dari yang awalnya 5-7 tahun sekali.

5. Peningkatan konsentrasi CO2

Indonesia mengalami peningkatan konsentrasi CO2 dari 372ppm menjadi 413ppm.

6. Durasi cuaca ekstrem terus meningkat

Jika konsentrasi CO2 meningkat menjadi 450ppm, dikhawatirkan intensitas cuaca ekstrem akan semakin melonjak.

Selain itu, ada juga langkah mitigasi yang daoat dilakukan masyarakat untuk menahan laju perubahan iklim di Indonesia ini.

Langkah mitigasi perubahan iklim

- Mengurangi penggunaan kendaraan pribadi

- Mengurangi penggunaan energi fosil

- menghemat pemakaian listrik

- Bertransformasi ke energi hijau

- Mengurangi penggunaan plastik dan menerapkan 3R

- Penghijauan kembali

- Mengurangi penggunaan CFC dan aerosol

Sebagai informasi, bukti nyata perubahan ilim di Indonesia ini seperti halnya mencairnya salju di Jayawijaya, Papua.

Salju tersebut dikatakan abadi namun telah mencair dan hanya tersisa 1 persen serta diperkirakan akan hilang sebelum tahun 2026.

Hal itu membuat BMKG melakukan langkah untuk menahan laju perubahan iklim di Indonesia ini dengan membangun Tower GRK di Kototabangm Sumatera Barat (Sumbar).

Tiwer tersebut memiliki ketinggian 100 meter dengan dilengkapi sensor meteorologi yang terletak di tga titik ketinggian, yakni 30 m, 70 m, dan 100 m.

(Tribunnews.com/Pondra Puger)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved