Sabtu, 4 Oktober 2025

Stunting di Indonesia

Ciri-ciri Anak Stunting: Pertumbuhan Melambat hingga Gangguan Konsentrasi

Stunting adalah kondisi kurang gizi kronis yang ditandai dengan tubuh pendek pada anak balita. Ini ciri-cirinya.

Penulis: Widya Lisfianti
Editor: Nuryanti
Freepik
Ilustrasi - Stunting adalah kondisi kurang gizi kronis yang ditandai dengan tubuh pendek pada anak balita. Ini ciri-cirinya. 

TRIBUNNEWS.COM - Stunting adalah kondisi kurang gizi kronis yang ditandai dengan tubuh pendek pada anak balita (di bawah 5 tahun).

Menurut Kementerian Kesehatan (Kemenkes), balita bisa diketahui stunting bila sudah diukur panjang atau tinggi badannya, lalu dibandingkan dengan standar, dan hasil pengukurannya ini berada pada kisaran di bawah normal.

Seorang anak termasuk dalam stunting atau tidak, tergantung dari hasil pengukuran tersebut.

Selain tubuh yang berperawakan pendek dari anak seusianya, ada juga ciri-ciri lainnya.

Berikut ciri-ciri anak stunting, dikutip dari laman Kemenkes:

1. Pertumbuhan melambat

Baca juga: Dampak Stunting dalam Jangka Pendek dan Panjang

Keterlambatan pertumbuhan juga bisa didiagnosis pada anak yang tinggi badannya dalam kisaran normal, tapi kecepatan pertumbuhannya melambat.

2. Pertumbuhan gigi terlambat

3. Berat badan balita tidak naik bahkan cenderung menurun.

Berat badan turun drastis merupakan salah satu tanda dari malnutrisi, yaitu kondisi ketika tubuh kekurangan nutrisi untuk menjalankan fungsinya.

4· Anak mudah terserang berbagai penyakit infeksi

5. Wajah tampak lebih muda dari anak seusianya

6. Performa buruk pada kemampuan fokus dan memori belajarnya

Gangguan konsentrasi terutama pada anak bisa menimbulkan pengaruh negatif.

Tidak jarang gangguan konsentrasi juga berpengaruh pada cara berkomunikasi.

7. Usia 8–10 tahun anak menjadi lebih pendiam, tidak banyak melakukan kontak mata terhadap orang di sekitarnya

8· Perkembangan tubuh anak terhambat, seperti telat menarche (menstruasi pertama anak perempuan)

Cara Deteksi Stunting

Mengutip laman RSUD Mangusada Kabupaten Badung, untuk memastikan pertumbuhan sesuai dengan acuan, bawalah anak secara teratur ke layanan kesehatan.

Bila curiga ada kelainan pertumbuhan, segera bawa anak ke dokter.

Pastikan setiap kali anak diukur berat, panjang/tinggi badan, dan lingkar kepalanya, data diplot di kurva pertumbuhan yang sesuai agar dapat dinilai keadaannya saat ini.

Bisa saja anak memiliki pertumbuhan normal sampai usia tertentu, tetapi terjadi gangguan setelahnya.

Misalnya, seorang anak usia satu tahun tergolong gizi baik dengan tinggi badan sesuai usia, kemudian mengalami infeksi berat sehingga pertumbuhan setelah usia satu tahun terhambat.

(Tribunnews.com, Widya)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved