Gempa di Turki
Siapkan Bantuan Korban Gempa di Turki, TNI AD Akan Koordinasi Dengan Kementerian dan Lembaga Terkait
Brigjen TNI Hamim Tohari mengatakan TNI AD turut menyiapkan bantuan untuk korban bencana gempa di Turki.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Dinas Penerangan TNI AD Brigjen TNI Hamim Tohari mengatakan TNI AD turut menyiapkan bantuan untuk korban bencana gempa bumi di Turki.
Jajaran TNI AD, kata dia, juga akan mengupayakan turut berpartisipasi dalam penanganan bencana tersebut.
Namun demikian, kata dia, saat ini hal tersebut masih perlu dibicarakan dengan kementerian dan lembaga terkait.
"Nanti kalau sudah ada kepastian siapa yang akan berangkat, karena kan terkait dengan diplomasi antar negara juga sehingga kita juga tidak bisa kan mendorong satu batalyon ke sana tiba-tiba berangkat, karena terkait dengan perizinan juga ini," kata Hamim di Mabesad Jakarta pada Kamis (16/2/2023).
"Sehingga nanti akan kita komunikasikan dengan Kementerian Luar Negeri dan sebagainya, berapa yang bisa diberangkatkan, apa saja yang dibutuhkan, nanti setelah kepastian akan kita sampaikan lagi," sambung Hamim.
Berdasarkan keterangan resmi Humas BNPB, Pemerintah Indonesia kembali mengirimkan bantuan kemanusiaan menuju Turki guna mendukung penanganan pascagempa yang melanda Turki beberapa waktu lalu.
Bantuan tahap dua yang dikirimkan tersebut terdiri dari Emergency Medical Team (EMT) dan bantuan awal logistik dan peralatan.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto mewakili pemerintah Indonesia melepas bantuan kemanusiaan tahap kedua yang diberangkatkan dari Lanud Halim Perdanakusuma Jakarta pada Senin (13/2/2023) lalu.
Total sebanyak 119 orang yang diberangkatan yang terdiri dari personel Kemenkes, TNI/Polri, NGO dan relawan yang selalu bergerak di bidang kesehatan.
Selain memberikan dukungan EMT, pemerintah juga mengirimkan bantuan logistik dan peralatan untuk menunjang penanganan bencana.
Perlengkapan tersebut di antaranya rumah sakit lapangan, obat-obatan, kemudian tenda keluarga, tenda pengungsi dan perlengkapan pendukung, serta makanan siap saji yang sangat diperlukan bagi masyarakat di sana.
Tim Kemanusiaan dari Indonesia akan bertugas selama satu bulan.
Tim Medis Darurat atau Emergency Medical Team (EMT) yang dikirimkan Pemerintah Indonesia sudah sesuai dengan standard World Health Organization (WHO).
Baca juga: Korban Tewas Gempa di Turki Capai 41.000 Orang, WHO: Bencana Alam Terburuk Dalam 1 Abad Terakhir
Tim tersebut memiliki tugas untuk memastikan fasilitas pendukung pelayanan medis bekerja secara optimal dan melakukan pelayanan kesehatan sesuai dengan standard medis WHO.
Sebelumnya, Pemerintah Indonesia telah mengirim bantuan tahap pertama untuk korban bencana gempa di Turki pada Sabtu (11/2/2023).
Gempa di Turki
Update Gempa Turki-Suriah, Wapres Turki Fuat Oktay Ungkap 49.589 Orang Tewas, 6.807 di Antaranya WNA |
---|
Gempa Suriah, Rusia Kirim 37 Ton Bantuan Kemanusiaan, Pesawat Mendarat di Pangkalan Udara Hmeymim |
---|
Prajurit KRI Frans Kaisiepo-368 TNI AL Kirim Alat Medis Hingga Obat-obatan untuk Korban Gempa Turki |
---|
PBB Proyeksikan Kerusakan Akibat Gempa di Turki Senilai 100 Miliar Dolar AS |
---|
Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad al-Thani Kritik Lambatnya Bantuan untuk Korban Gempa Suriah |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.