Sabtu, 4 Oktober 2025

Prakiraan Cuaca

Peringatan Dini BMKG Besok, 7 Februari 2023: 28 Wilayah Berpotensi Terjadi Cuaca Ekstrem

Simak peringatan dini BMKG Selasa, 7 Februari 2023, terdapat 28 wilayah yang berpotensi terjadi cuaca ekstrem hujan lebat, kilat, dan angin kencang.

https://www.freepik.com/
Ilustrasi cuaca ekstrem - Simak peringatan dini BMKG Selasa, 7 Februari 2023, terdapat 28 wilayah yang berpotensi terjadi cuaca ekstrem hujan lebat, kilat, dan angin kencang. 

- Sulawesi Tengah

- Sulawesi Tenggara

- Maluku Utara

- Maluku

- Papua Barat

- Papua

Baca juga: Prakiraan Hujan di Indonesia, Senin 6 Februari 2023, BMKG: Jateng dan Jatim Potensi Hujan Lebat

Ilustrasi cuaca ekstrem. Prakiraan cuaca dari BMKG pada Sabtu, 11 Januari 2020, waspada cuaca ekstrem di seluruh wilayah Indonesia.
Ilustrasi cuaca ekstrem. (pixabay.com)

Bibit Siklon Tropis 94S terpantau berada di Samudra Hindia sebelah barat daya Bengkulu, memiliki kecepatan angin maksimum 30 knot, dan tekanan udara minimum 1000.2 mb.

Sistem ini bergerak ke arah timur tenggara dengan potensi untuk tumbuh menjadi siklon tropis dalam 24 jam kedepan berada dalam kategori sedang.

Bibit Siklon Tropis 95S terpantau berada di Samudra Hindia sebelah Selatan Banten, memiliki kecepatan angin maksimum 20 knot dan tekanan udara minimum 1004.2 mb.

Sistem ini bergerak ke arah Barat dengan potensi untuk tumbuh menjadi siklon tropis dalam 24 jam kedepan berada dalam kategori Rendah.

Bibit Siklon Tropis 97S di Samudra Hindia Selatan NTB, memiliki kecepatan angin maksimum 20 knot dan tekanan udara minimum 1002.8 mb.

Sistem ini bergerak ke arah tenggara dengan potensi untuk tumbuh menjadi siklon tropis dalam 24 jam kedepan berada dalam kategori Rendah.

Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan dan gelombang tinggi di sekitar wilayah bibit siklon tropis dan di sepanjang daerah konvergensi tersebut.

Sirkulasi Siklonik terpantau berada di Papua Barat, perairan barat Kalimanatan Barat dan di perairan utara Australia yang membentuk daerah konvergensi memanjang di Kalimantan Barat, Laut Arafuru, di Maluku Utara, dan dari Teluk Cendrawasih hingga Papua Barat.

Daerah konvergensi lain juga terpantau memanjang dari Jawa Tengah hingga Jawa Timur, di Kalimantan Utara, dari NTB hingga NTT, di Sulawesi bagian tengah dan di Papua, serta daerah pertemuan angin (konfluensi) di Samudra Hindia barat Sumatera hingga selatan Jawa, Laut Jawa, Laut Banda hingga Papua.

Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sepanjang daerah konvergensi/konfluensi tersebut.

(Tribunnews.com/Oktavia WW)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved