Kamis, 2 Oktober 2025

Pilpres 2024

Bertemu Airlangga Hartarto, Surya Paloh Pastikan Bukan Perintah Jokowi

Surya Paloh menuturkan jika pihaknya berharap komunikasi antar semua partai koalisi pendukung pemerintahan Jokowi memprioritaskan kondusif.

Tribunnews.com/Fersianus Waku
Ketua Umum Partai NasDem di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta Barat, Rabu (1/2/2023). Surya Paloh memastikan dirinya melakukan kunjungan ke DPP Partai Golkar bukan karena perintah Presiden Jokowi 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fersianus Waku

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh bertemu dengan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto di kantor DPP Partai Golkar, Jalan Anggrek Nelly Murni, Jakarta Barat, Rabu (1/2/2023).

Surya Paloh memastikan dirinya melakukan kunjungan ke DPP Partai Golkar bukan karena perintah Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Ada perintah Jokowi enggak supaya ketemu Golkar? Secara lisan enggak ada," kata Paloh saat konferensi pers di kantor DPP Partai Golkar.

Baca juga: 3 Poin Penting Pertemuan Surya Paloh dengan Airlangga Hartarto di Kantor DPP Golkar

Namun, Surya Paloh menuturkan jika pihaknya berharap komunikasi antar semua partai koalisi pendukung pemerintahan Jokowi memprioritaskan kondusif.

"Yang saya tahu bahwasanya semuanya, kami, baik Presiden Jokowi, saya, Mas Airlangga dan semua harusnya partai-partai koalisi pemerintah memprioritaskan suasana yang kondusif," ucapnya.

Ia mengungkapkan bahwa masyarakat merindukan pemerintahan yang kuat dan tetap menjaga empati publik.

"Bagaimana kita memprioritaskan kepentingan publik yang merindukan pemerintahan yang kuat tapi tetap menjaga empati, nurani publik yang terjaga," ungkapnya.

Terkait banyak spekulasi reshuffle atau perombakan kabinet selepas pertemuan dengan Jokowi, Paloh menyebut jika itu hak prerogatif presiden.

Baca juga: Temui Airlangga Hartarto, Surya Paloh Bicara Peluang Partai NasDem Ikut Bergabung Dengan KIB

"Masalah reshuffle sederhana sepenuhnya hak prerogatif presiden," ucap Paloh.

Paloh menilai sejumlah spekulasi yang muncul terutama terkait reshuffle merupakan bentuk pematangan politik di Indonesia.

"Jadi kalau ada yang menyatakan reshuffle lah, ini lah, kita memang harus bisa pahami ini proses dalam pematangan dan kematangan berpolitik di negeri ini," ungkapnya.

Lebih lanjut, Paloh menambahkan pihaknya tak menyoalkan banyaknya tafsiran pertemuannya dengan Jokowi dikaitkan dengan reshuffle.

"Dalam suasana menjelang Pemilu memang multitafsir di mana saja. Kapan saja oleh siapa saja," imbuhnya.

Sebelumnya diberitakan, Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh menemui Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta Barat, Rabu (1/2/2023).

Pantauan Tribunnews.com di lokasi, Surya Paloh datang dengan ditemani oleh sejumlah petinggi Partai NasDem.

Baca juga: Alasan Surya Paloh Pilih Temui Airlangga Hartarto Ketimbang Rayakan Terbentuknya Koalisi Perubahan

Diantaranya Sekjen NasDem Johnny G Plate, Ketua Bappilu NasDem Prananda Surya Paloh, Ketua DPP Nasdem Rahmat Gobel, dan Bendahara Umum NasDem Ahmad Sahroni.

Kedatangan mereka langsung disambut oleh Airlangga Hartarto dan sejumlah petinggi Partai Golkar.

Surya Paloh menyampaikan bahwa kedatangannya hanya untuk berbicara dengan Airlangga Hartarto.

"Ya nanti kita akan bicara," kata Surya Paloh setibanya di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta Barat, Rabu (1/2/2023).

Namum begitu, Paloh masih enggan merinci terkait pertemuannya dengan Airlangga Hartarto.

Termasuk soal kemungkinan pembicaraan terkait koalisi di Pemilu 2024.

"Saya pikir itu hal yang baik," tuturnya.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved