Sabtu, 4 Oktober 2025

Pemilu 2024

Pengamat Nilai Pertemuan Jokowi dan Surya Paloh Buka Kemungkinan Perubahan Konstelasi Politik 2024

Ketua Umum NasDem Surya Paloh menemui Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Jakarta pada Kamis (26/1/2023) kemarin.

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Adi Suhendi
Warta Kota/Henry Lopulalan
Presiden Jokowi dan Ketua Umum NasDem Surya Paloh. Direktur Eksekutif Indonesian Public Institute (IPI) Karyono Wibowo menilai bahwa pertemuan Jokowi dan Surya Paloh membuka kemungkinan perubahan konstelasi politik Pilpres 2024. 

Laporan Wartawan Tribunnews, Taufik Ismail

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum NasDem Surya Paloh menemui Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Jakarta pada Kamis (26/1/2023) kemarin.

Direktur Eksekutif Indonesian Public Institute (IPI) Karyono Wibowo menilai bahwa pertemuan tersebut membuka kemungkinan perubahan konstelasi politik Pilpres 2024.

“Ya bisa saja (berubah) tergantung hasil pertemuannya bagaimana,” kata Karyono kepada Tribunnews, Sabtu, (28/1/2023).

Menurut Karyono, isi pembicaraan dari pertemuan tersebut hanya Presiden Jokowi dan Surya Paloh yang mengetahuinya.

Namun hasil dari pertemuan tersebut bisa dilihat dari kejadian politik kedepannya.

Baca juga: Panggil Surya Paloh ke Istana, Jokowi Dinilai Ingin Minta Penegasan Sikap Nasdem di Pilpres 2024

Apabila Presiden tetap melakukan perombakan kabinet atau reshuffle, berarti Surya Paloh teguh dengan pendiriannya mendukung Anies Baswesan sebagai Capres di Pilpres 2024. Namun apabila reshuffle tidak dilakukan berarti NasDem merubah pendiriannya.

Menurut dia, Presiden sudah berulang kali memberikan clue akan melakukan perombakan kabinet.

“Kalau misalnya presiden melakukan reshuffle berarti sikap Nasdem tidak sejalan lagi dengan Presiden. Kalau misalnya tidak ada reshuffle berarti ada perubahan sikap politik Nasdem,” katanya.

Baca juga: Menteri dari NasDem Dinilai Bakal Dicopot Bila Tetap Usung Anies Baswedan di 2024

Meskipun demikian menurut Karyono apabila NasDem nantinya merubah pendirian, maka akan dilakukan dengan soft.

Karena menurut dia NasDem juga tidak ingin kehilangan muka dengan mengubah pendiriannya.

“Kalaupun berubah, saya kira akan mencari pola yang lebih soft,” katanya.

Diketahui setelah mendeklarasikan Anies Baswedan Capres 2024, saat ini NasDem sedang getol menjalin komunikasi untuk membentuk Koalisi Perubahan bersama PKS dan Partai Demokrat.

Baca juga: Tanggapi Kunjungan Ahmad Ali ke Sekber Gerindra-PKB, Pengamat: NasDem Perlihatkan Politik Gembira

Ketiga partai yang tergabung dalam Koalisi Perubahan sudah sepakat mendukung Anies Baswedan Capres 2024.

Namun, hingga saat ini ketiganya belum mendeklarasikan secara resmi soal terbentuknya Koalisi Perubahan termasuk soal rencana mengusung Anies Baswedan Capres 2024.

Ketiga partai terus mengomunikasikannya lewat tim kecil yang dibangun mereka.

Sebelumnya Ketua Umum NasDem Surya Paloh menemui Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana pada Kamis kemarin, (26/1/2023).

Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin mengatakan bahwa Presiden Jokowi bertemu Surya Paloh pada Kamis sore.

“Betul ada pertemuan tersebut kemarin sore,” kata Bey, Jumat, (27/1/2023).

Bey tidak menyebutkan terkait apa pertemuan tersebut dilakukan.

Sebelumnya, Bendahara Umum DPP Partai NasDem Ahmad Sahroni menyebut jika Surya Paloh mendadak dipanggil Jokowi pada Kamis sore kemarin.

"Mendadak dipanggil Pak Presiden," ucap Sahroni, saat dikonfirmasi.

Ketua Bidang Media dan Komunikasi Publik DPP Partai NasDem, Charles Meikyansah membenarkan jika Ketua Umum Surya Paloh dipanggil Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Istana Negara, Kamis (26/1/2023) sore.

"Kemarin sore sih memang saya dengar begitu," kata Charles saat dikonfirmasi, Jumat (27/1/2023).

Namun, Charles mengaku belum mengetahui apa yang dibahas dalam pertemuan Jokowi dan Surya Paloh.

"Tetapi isinya apa, konfirmasinya seperti apa, saya juga masih ini nih, masih mau tanyakan ke beliau (Surya Paloh)," ujarnya.

Charles meyakini jika pertemuan keduanya membahas terkait kepentingan bangsa dan negara.

"Saya pikir ini pertemuan yang sangat kuat, pertemuan yang sangat bagus untuk bangsa ini," ungkapnya.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved