Sabtu, 4 Oktober 2025

Polisi Tembak Polisi

Bela Putri Candrawathi, Ferdy Sambo Klaim Susun Skenario Tembak-menembak Sendiri

Ferdy Sambo membantah menyusun skenario tembak-menembak bersama isterinya, Putri Candrawathi.

Penulis: Ashri Fadilla
Editor: Johnson Simanjuntak
Warta Kota/YULIANTO
Ferdy Sambo (kanan) sedang mencium kening istrinya Putri Candrawathi (kiri). Bela Putri Candrawathi, Ferdy Sambo Klaim Susun Skenario Tembak-menembak Sendiri 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ferdy Sambo membantah menyusun skenario tembak-menembak bersama isterinya, Putri Candrawathi.

Bantahan itu disinggungnya dalam sidang pembacaan pleidoi atau nota pembelaan pada Selasa (24/1/2023).

"Tidak ada orang lain, apa lagi istri saya Putri Candrawathi yang ikut menyusun
cerita tersebut," kata Sambo.

Diakuinya bahwa skenario tembak-menembak hanya dibuat olehnya seorang diri tanpa melibatkan siapapun.

Termasuk di antaranya terdakwa lain, yaitu Kuat Maruf, Ricky Rizal, dan Richard Eliezer Pudihang Lumiu.

Sebab menurutnya, para terdakwa lain tidak memiliki pengetahuan dalam bidang penyidikan.

"Jalan cerita tersebut sepenuhnya didasarkan pada pengetahuan yang saya miliki sebagai seorang penyidik sementara mereka jelas sama sekali tidak memiliki pengetahuan dan pengalaman di bidang tersebut," ujar Sambo.

Dia pun berusaha meyakinkan Majelis Hakim dengan menyampaikan kemarahan Putri Candrawathi saat tahu dilibatkan dalam skenario.

"Justru pada tanggal 9 Juli 2022, istri saya Putri Candrawathi sangat marah setelah saya menyampaikan cerita tembak-menembak yang melibatkan istri saya," kataya.

Dari pembelaan ini, Ferdy Sambo sekaligus membantah keterangan Richard dalam persidangan sebelumnya.

Sebagaimana diketahui, Richard telah membeberkan bahwa dirinya diberitahu Ferdy Sambo mengenai rencana pembunuhan Brigadir J sebelum peristiwa penembakan.

"Tidak benar keterangan Richard Elizer di depan persidangan yang menyampaikan bahwa cerita tersebut saya sampaikan kepada dirinya di rumah Saguling," ujar Sambo.

Sebelumnya, Bharada Richard Eliezer Pudihang Lumiu alias Bharada E menyampaikan penyusunan rencana pembunuhan terhadap Brigadir J dalam kesaksiannya di persidangan pada Rabu (30/11/2022).

Awalnya, Bripka Ricky Rizal menyampaikan bahwa Richard dipanggil Ferdy Sambo pada hari itu, Jumat (8/7/2022).

Richard pun bergegas menuju lantai atas Rumah Saguling.

Begitu tiba di lantai atas, dia melihat Ferdy Sambo menangis di ruang keluarga.

Majelis Hakim pun bertanya siapa saja yang saat itu berada di sana.

Lantas Richard menjawab hanya dirinya dan Ferdy Sambo.

"Saat saya datang, ada Pak FS saja," katanya di dalam persidangan.

Baca juga: Ferdy Sambo: Beragam Tuduhan Tersebar Seolah Saya Penjahat Terbesar Sepanjang Sejarah Umat Manusia

Kemudian Richard diperintahkan untuk duduk di sofa.

Setelah duduk di sofa, Sambo mulai bertanya terkait peristiwa yang terjadi di Magelang.

Tak lama kemudian, Putri Candrawathi menghampiri dan duduk di samping Ferdy Sambo.

"Kemudian, baru dia (Ferdy Sambo) bilang Yosua sudah melecehkan ibu di Magelang. Dengar itu, saya kaget, takut karena posisi kami ajudan di Magelang," katanya.

Disebut Richard bahwa pada saat itu Putri dan Sambo sempat berbincang berdua dengan volume rendah.

Namun, dia ada mendengar bahwa Putri berbicara mengenai CCTV dan sarung tangan.

"Tidak jelas, Yang Mulia. Tapi saya ada dengar CCTV dan sarung tangan."

Kemudian dengan seksama, Richard pun memperhatikan cerita Ferdy Sambo soal pelecehan seksual terhadap Putri pada saat itu.

Meski demikian, di dalam hatinya tersimpan tanda tanya terkait cerita tersebut.

"Dalam hati saya, ini betul kah?"

Kemdian Sambo terlihat marah sembari mengeluarkan kata-kata bahwa martabat keluarganya telah dinodai.

"Kemudian dia bilang, kurang ajar, dia (Brigadir J) menghina harkat dan martabat keluarga saya.' Dia emosi, nangis," ujarnya.

Sembari menangis, Ferdy Sambo pun mengucapkan kekesalan dan kemarahannya kepada Brigadir J.

"Dia (Ferdy Sambo) bilang memang harus dikasih mati anak itu," ujarnya.

Richard pun terdiam karena ketakutan. Ditambah, saaat itu Ferdy Sambo menyuruhnya untuk membunuh Brigadir J.

"Dia bilang, nanti kau tembak Yosua, nanti saya jaga kamu," katanya.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved