Pemilu 2024
Survei LSI Januari 2023: Elektabilitas PDIP Teratas, Disusul Gerindra dan Demokrat
Berdasarkan survei Lembaga Survei Indonesia (LSI) terbaru, elektabilitas PDIP berada diposisi pertama dengan angka 22 persen.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Berdasarkan survei Lembaga Survei Indonesia (LSI) terbaru, elektabilitas PDIP berada diposisi pertama dengan angka 22 persen.
Pada posisi kedua ada Partai Gerindra 12,1 persen, Demokrat 7,1 persen, Golkar 6,7 persen, dan Nasdem 5,0 persen.
Survei tersebut diketahui digelar 7 sampai 11 Januari 2023.
Pertanyaan yang diajukan dalam survei tersebut adalah "Jika pemilihan anggota DPR diadakan sekarang ini, partai atau calon dari partai mana yang akan Ibu/Bapak pilih dari daftar partai berikut ini?".
Hal tersebut disampaikannya dalam Rilis Survei Nasional: "Kinerja Presiden, Pencabutan PPKM, Ketersediaan Bahan Pokok dan BBM, Serta Peta Politik Terkini" di kanal Youtube Lembaga Survei Indonesia LSI_Lembaga pada Minggu (22/1/2023).
Baca juga: Elektabilitas Partai Politik: PDI Perjuangan Teratas, PSI Tembus Enam Besar
"PDIP di survei kali ini didukung oleh 22 persen kalau pemilu legislatif diadakan sekarang," kata Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indonesia (LSI) Djayadi Hanan .
Setelah NasDem, diurutan keenam ada PKS 5,0 persen, Perindo 4,8 persen, PKB 4,7 persen, PPP 2,2 persen, Garuda 1,3 persen, PAN 0,6 persen, Ummat 0,5 persen, Hanura 0,5 persen, Buruh 0,3 persen, PBB 0,3 persen, PSI 0,3 persen, Gelora 0,1 persen, dan PKN 0,0 persen.
Namun demikian, kata dia, yang menarik dari survei kali ini adalah cukup banyak yang belum menentukan pilihan yakni ada 26,7%.
Baca juga: Survei Terkini Elektabilitas Partai Politik: PDIP Teratas Disusul Gerindra-PKB, PSI Alami Kenaikan
Biasanya, kata dia, jumlahnya lebih sedikit yakni di bawah 20 persen.
"Mungkin karena awal tahun dan baru saja pengumuman partai-partai yang resmi menjadi peserta pemilu. Sehingga masyarakat mungkin melakukan penilaian ulang," kata dia.
"Tetapi secara umum, yang sudah melakukan penilaian tidak berbeda jauh dengan hasil-hasil yang kita peroleh selama ini," sambung dia.
Survei tersebut dilakukan pada 7 sampai 11 Januari 2023.
Baca juga: Survei Indikator: Elektabilitas Ganjar sebagai Capres 2024 Ungguli Anies dan Prabowo
Target survei tersebut adalah warga negara Indonesia yang berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah dan memiliki telepon atau ponsel sekitar 83% dari total populasi nasional.
Pemilihan sampel dilakukan melalui random digit dialing (RDD) yang merupakan teknik memilih sampel melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak.
Dengan teknik RDD sampel sebanyak 1.221 responden dipilih melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak, validasi, dan screening.
Margin of error dari diperkirakan sebesar +/- 2.9% pada tingkat kepercayaan 95% dengan asumsi simple random sampling.
Wawancara dengan responden dilakukan lewat telepon oleh pewawancara yang dilatih.
Berikut hasil survei elektabilitas partai politik dari sejumlah lembaga survei yang dihimpun Tribunnews.com:
1. Temuan Survei Indikator Politik
Berdasarkan hasil survei Indikator Politik Indonesia yang dilakukan pada 1 sampai 6 Desember 2022 menyatakan elektabilitas tertinggi dipegang PDIP dengan angka 25,7 persen.
Kemudian disusul Golkar (10,5 persen), Gerindra (9,5 persen), Demokrat (9,0 persen), PKB (7,4 persen), Nasdem (5,1%), PKS (4,4%), Perindo (2,8%), PAN (2,3%), dan PPP (2,1%).
Di posisi selanjutnya ada PBB (0,6%), PSI (0,4%), Garuda (0,2%), Partai Buruh (0,2%), Hanura (0,2%), Gelora (0,1%), Partai Ummat (0,1%), dan PKN (0,1%).
"Jadi PDIP, Golkar, Gerindra, Demokrat, tiga partai teratas tidak terlalu berbeda," kata Burhanuddin dalam rilis survei, Rabu (4/1/2023).
Dilihat dari hasil survei tersebut elektabilitas Golkar, Gerindra, dan Demokrat tak terpaut jauh.
"Golkar secara absolut nomor 2 tapi bedanya tidak signifikan dengan Gerindra dan Demokrat. Nasdem 5,1%," kata Burhanuddin.
Populasi survei Indikator Politik adalah seluruh warga negara Indonesia yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berumur 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan.
Penarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling.
Jumlah sampel dalam survei tersebut sebanyak 1.220 responden.
2. Hasil Survei SMRC
Kemudian Survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) yang dilakukan 3-11 Desember 2022 mengungkap elektabilitas PDIP berada di posisi teratas.
Direktur Riset SMRC, Deni Irvani, menyatakan bahwa jika pemilu diadakan sekarang, PDIP mendapat dukungan terbesar.
PDIP mengantongi 24,1 persen, disusul Golkar 9,4 persen, Gerindra 8,9 persen, Demokrat 8,9 persen.
Sementara itu, PKS 6,2 persen, PKB 6,1 persen, Perindo 4,6 persen, Nasdem 3,2 persen, PPP 2,9 persen, dan PAN 1,7 persen.
Sedangkan partai-partai lain mendapat dukungan di bawah 1 persen, dan yang belum tahu ada 20,9 persen.
"Dibanding hasil Pemilu 2019 lalu, dukungan kepada PDIP naik dari 19,3 persen menjadi 24,1 persen. Elektabilitas Demokrat juga sedikit naik dari 7,8 persen menjadi 8,9 persen, atau relatif stabil," kata Direktur Riset SMRC, Deni Irvani dalam pemaparannya soal temuan survei terbaru SMRC bertajuk 'Trend Elektabilitas Partai', Ahad (18/12/2022).
Sementara partai-partai lain yang ada di parlemen cenderung menurun. Namun demikian, Deni menambahkan bahwa setiap partai masih punya peluang menaikkan dukungan.
"Sebab masih ada sekitar 20,9 persen warga yang saat ini belum menentukan pilihan," ujar Deni.
Survei melibatkan 1.220 responden yang merupakan WNI berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah.
Proses pengambilan data dilakukan dengan wawancara tatap muka. Margin of error survei itu diperkirakan sebesar ± 3,1 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
3. Hasil Survei Charta Politika
Berdasarkan survei Charta Politika yang dilakukan 8-16 Desember 2022 menempatkan elektabilitas PDIP tertinggi dibanding partai lainnya.
Elektabilitas PDIP mencapai 23,5%, meningkat dibandingkan hasil survei pada November 2022 dengan angka 21,7%.
"PDIP memiliki elektabilitas tertinggi sebesar 23,5%. Ada kecenderungan PDIP mulai menapak naik," ujar kata Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya pada konferensi pers virtual, Kamis (22/12/2022).
"Walaupun belum sama dengan angka elektabilitas sebelumnya yang di angka 24%, tetapi setelah dua kali turun di September dan November, PDIP naik kembali," tambah Yunarto.
Sementara posisi kedua ditempati oleh Gerindra dengan angka elektabilitas 13,7%, disusul Golkar 9% dan PKB 8,7%.
Pada survei Charta Politika sebelumnya, elektabilitas Gerindra sebesar 14,5%, Golkar 9,8%, sementara PKB 8,5%.
“Ada stagnasi dari angka Gerinda, juga bisa dikatakan cukup stagnan untuk partai Golkar, dan ada kecenderungan stagnan juga di PKB,” ucap Yunarto.
Charta Politika juga mencatat elektabilitas Partai Demokrat 7,7%, PKS 7,2%, Nasdem 4,3%, PAN 3,5%, Perindo 3,4%, PPP 3,0%.
Elektabilitas partai lainnya, menurut survei Charta Politika masih di bawah 1%.
"Sedikit kenaikan dialami partai Demokrat dan PKS. Namun ada penurunan yang terjadi di Nasdem dari 6,0% menjadi 4,3%. Ini menjadi pertanyaan dan bahan diskusi kenapa kemudian terjadi penurunan," pungkas Yunarto.
Seperti diketahui, survei ini dilaksanakan dengan metode wawancara terhadap 1.220 orang sampel dan memiliki margin of error sebesar 2,82 persen.
4. Hasil Survei Poltracking Indonesia
Selanjutnya ada hasil survei Poltracking Indonesia yang dirilis, Kamis (22/12/2022).
Hasil survei Poltracking PDIP menjadi parpol dengan elektabilitas tertinggi mengantongi persentase 23,2 persen.
"Ini temuan kami elektabilitas partai yang pertama masih sama sebenarnya dengan survei-survei sebelumnya yang tertinggi PDI Perjuangan di angka 23,2 persen," kata Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta Yuda dalam rilis survei secara daring, Kamis (22/12/2022).
Di posisi kedua, ada Partai Gerindra (11,1 persen), kemudian Golkar (9,3 persen), Nasdem (6,9 persen), Demokrat (6,7 persen).
Setelah itu PKB (5,6 persen), PKS (5,3 persen), PAN (4,1 persen), Partai Perindo (2,8 persen) dan PPP (2,0 persen).
Poltracking Indonesia menyelenggarakan survei pada 21 hingga 27 November dan dilakukan dengan tatap muka langsung.
Survei dilakukan menggunakan metode multistage random sampling dengan responden 1.220.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.