Jumat, 3 Oktober 2025

Cak Imin Ungkap Masa Depan Santri Masuk ke Parlemen Suram, Ini Alasannya

Cak Imin menyampaikan masa depan santri disebut akan semakin suram untuk bisa hadir di parlemen.

Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Adi Suhendi
Tribunnews.com/ Fersianus Waku
Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin dalam acara Itjima Ulama Nusantara di Hotel Millennium, Jakarta, Jumat (13/1/2023). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar alias Cak Imin menyampaikan masa depan santri disebut akan semakin suram untuk bisa hadir di parlemen.

Sebab, mereka terancam dengan calon legislatif (caleg) yang memakai strategi money politics.

Hal itu disampaikan Cak Imin dalam Ijtima Ulama Nusantara di Hotel Millenium, Jakarta pada Jumat (13/1/2023).

Adapun acara ini juga turut dihadiri oleh Wapres RI Maruf Amin.

Cak Imin menyampaikan, masyarakat kini semakin pragmatis dalam menentukan pilihannya dalam Pemilu 2024.

Mereka yang memiliki uang disebut memiliki peluang yang lebih besar masuk ke dalam parlemen.

Baca juga: Cak Imin Pamer Hasil Survei PKB Masuk 3 Besar: Tapi Sayang Juara 1 Masih PDIP

"Pemilihan umum yang semakin pragmatis. Cara pandang pemilihan yang pragmatis di level masyarakat pemilih menjadi tantangan tersendiri. Bahkan, kalau berpikir pesmistis nampaknya masa depan agak suram untuk santri kita untuk hadir di parlemen," kata Cak Imin.

Kondisi ini, kata Cak Imin, membuat santri-santri tidak akan lagi dipilih oleh masyarakat.

Pasalnya, santri-santri tidak memiliki modal yang cukup jika bersaing dengan cara money politics.

"Karena, santri santri modalnya cekak karena untuk kompetisi pileg modalnya harus besar. Satu-satunya cara yang bisa kita lakukan adalah minimal mengurangi money politics dalam proses pemilihan pada tahun 2024," ungkap Cak Imin.

Baca juga: Target Cak Imin di Ijtima Ulama: Syukur-syukur Bisa Jadi Presiden RI 2024

Karena itu, Cak Imin menuturkan bahwa money politics telah merusak sendi demokrasi di tanah air.

Jika mau bersaing, para santri diminta untuk bisa memupuk loyalitas para pendukungnya di masyarakat.

"Salah satu yang efektif yang alhamdulillah patut kita syukuri adalah loyalitas pemilih, loyalitas pendukung itu menjadi kebutuhan yang sangat nyata. Kesadaran money politics akan merusak sendi-sendi demokrasi dan hasil dari pemilu akan tercederai. Adalah loyalitas yang harus terus dipupuk," pungkasnya.

Sebagai informasi, Dewan Syuro DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menggelar Ijtima Ulama Nusantara di Hotel Millenium, Jakarta pada Jumat (13/1/2023) hingga Sabtu (14/1/2023).

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved