Selasa, 30 September 2025

Jadi Sopir, Jokowi Ajak Anwar Ibrahim Keliling Kebun Raya Bogor

Menggunakan buggy car, Jokowi menyopiri kendaraan tersebut selama mengajak Anwar Ibrahim berkeliling Kebun Raya Bogor.

Editor: Choirul Arifin
Sekretariat Presiden
Presiden Joko Widodo mengemudikan buggy car dan mengajak Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim berkeliling Istana Bogor selama kunjungan kenegaraannya di Indonesia di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Senin, (9/1/2023). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Selama kunjungan kenegaraannya ke Indonesia, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyempatkan diri mengajak Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim berkeliling Kebun Raya Bogor, Senin, 9 Januari 2023.

Menggunakan buggy car, Jokowi menyopiri kendaraan tersebut selama mengajak Anwar Ibrahim berkeliling Kebun Raya Bogor.

Pertemuan Jokowi dengan Anwar Ibrahim dimulai dengan perbincangan keduanya di
beranda Istana Bogor. Mereka kemudian mampir ke halaman Istana Bogor untuk menanam
pohon bersama.

Jokowi dan Anwar menanam pohon Merawan atau Hopea odorata. Setelah itu, Jokowi mengajak Anwar mampir ke Kebun Raya Bogor.

Mereka menaiki buggy car lalu berkeliling. Jokowi langsung duduk di kursi pengemudi.
Anwar naik ke mobil mungil itu. Didampingi sejumlah pengawal, keduanya masuk ke Kebun Raya Bogor.

Selama pertemuan itu keduanya banyak tersenyum. Mereka bahkan sempat
terlihat tertawa saat pertama memasuki istana bersama.

Kunjungan ke Indonesia Ini merupakan kunjungan luar negeri pertama Anwar Ibrahim
setelah ia resmi dilantik menjadi PM Malaysia pada akhir November lalu. Ini juga kali
pertama Anwar berkunjung ke Indonesia setelah resmi menjabat Perdana Menteri
Malaysia pada Kamis 24 November lalu.

Presiden Jokowi mengatakan dirinya menyambut baik kedatangan Anwar Ibrahim ke Indonesia.

"Malaysia bukan saja negara tetangga dekat Indonesia, Namun kita juga merupakan bangsa serumpun dan memiliki hubungan yang sangat kokoh," kata Jokowi.

Baca juga: Jokowi Berterimakasih PM Anwar Ibrahim Jadikan Indonesia Negara Pertama yang Dikunjungi

Anwar Ibrahim juga mengaku senang bisa berkunjung ke Indonesia. Ia lantas mengungkapkan kedekatannya dengan Indonesia dan hubungan Indonesia-Malaysia
yang bukan sekadar hubungan diplomatis biasa.

Menurut Anwar, Indonesia merupakan negara yang memiliki tempat di hati sanubarinya. Kedekatannya dengan Indonesia kata Anwar, sudah berlangsung jauh sebelum ia menjabat sebagai perdana menteri Negeri Jiran itu.

Indonesia adalah negara yang menyambut dirinya saat "terombang-ambing
dan menderita". Maka itu dia berterima kasih kepada Indonesia melalui Presiden Jokowi
yang telah menerimanya sebagai "keluarga besar".

Baca juga: Indonesia dan Malaysia Kompak Melawan Diskriminasi Ekspor CPO ke Uni Eropa

"Semasa kami sulit, hidup dalam keadaan terombang-ambing dan menderita, Indonesia
menyambut kami sebagai sahabat sejati. Sebab itu saya beritahu semalam kepada
media, itu tak mungkin kita lupakan," ujarnya.

"Orang-orang yang membantu kita menunjukkan rahmah (kasih sayang) dalam keadaan kita agak tersisihkan, agak terlempar, di arus perkembangan (politik) di Malaysia. Sekali lagi, terima kasih kepada Pak Jokowi yang menerima saya sebagai keluarga besar," kata Anwar saat memberikan pernyataan bersama di Istana Kepresidenan Bogor.

Anwar memang dekat dengan Indonesia, bahkan sejak ia masih menjadi tokoh
reformasi Malaysia. Ia dikenal akrab dengan sejumlah tokoh dan pejabat Indonesia,
salah satunya mantan presiden BJ Habibie.

Habibie kerap membantu dan memberikan dukungan moral ketika Anwar dijerat berbagai kasus selama memperjuangkan reformasi di Malaysia.

Baca juga: Anwar Ibrahim Kagumi Jokowi dan Petik Banyak Pengalaman dari Indonesia

Setelah Anwar dilantik menjadi PM, hubungan Malaysia dan Indonesia pun kian hangat.
Kedekatan itu sudah sejak Anwar baru saja terpilih menjadi PM tahun lalu. Jokowi
menjadi pemimpin negara pertama yang mengucapkan selamat kepada Anwar.

Saat menerima telepon, pemimpin Malaysia itu tampak penuh senyum dan semringah. Anwar memamerkan momen tersebut melalui video yang ia unggah di berbagai jejaring sosial resmi miliknya.

Dalam pertemuan Jokowi dan Anwar Ibrahim kemarin, kedua pemimpin negara itu juga
menandatangani sejumlah kesepakatan dalam bentuk nota kesepahaman
(memorandum of understanding/MoU). Termasuk mengenai perbatasan kedua negara
dan masalah perlindungan pekerja migran Indonesia atau PMI.

Terkait perlindungan TKI, Anwar Ibrahim memahami betapa pentingnya isu perlindungan
tenaga kerja Indonesia di Negeri Jiran. Ia pun menegaskan komitmennya untuk
memberikan perlindungan pada PMI.

"Masalah TKI ini yang menggores perasaan saudara-saudara kita di Indonesia," ujar Anwar setelah bertemu dengan Jokowi.

Anwar mengakui bahwa permasalahan terkait PMI di Negeri Jiran memang bertumpuk, salah
satunya karena penerapan hukum cambuk.

"Awal 2020 hukum cambuk dihentikan, tapi tak cukup itu. Kami pastikan terkait agen tenaga kerja jangan ambil kesempatan ini," katanya.

Terkait agen penyalur PMI yang bandel memang menjadi salah satu momok besar
dalam perlindungan buruh migran di Malaysia. Indonesia dan Malaysia menandatangani nota kesepahaman (MoU) perlindungan P=MI pada 1 April 2022 lalu.

Perjanjian itu mencakup kesepakatan mengenai penggunaan sistem satu kanal atau
one channel system untuk perekrutan dan pengawasan PMI.

Kedua negara meyakini sistem ini dapat memberikan perlindungan maksimal bagi para pekerja migran Indonesia.

"Saya sangat berharap one channel sistem untuk merekrut dan penempatan
pekerja migran Indonesia benar-benar bisa kita jalankan bersama," ucap Jokowi.

Mengenai perbatasan, Jokowi dan Anwar Ibrahim bersepakat agar MoU perbatasan
darat segmen Sebatik dan segmen Sinapat Sesa, serta perjanjian laut wilayah di laut
Sulawesi dan di Selat Malaka bagian selatan juga bisa disepakati tahun ini.

Jokowi mengapresiasi dukungan Malaysia terhadap perjanjian Flight Information
Region (FIR) Indonesia-Singapura. Dengan dukungan ini, kata dia, proses berikutnya di
International Civil Aviation Organization (ICAO) dapat dilanjutkan.

"Kelima, kita juga tadi bersepakat memperkuat kerja sama melalui consul of palm oil producing countries (CPOPC) untuk meningkatkan pasar minyak kelapa sawit dan memerangi diskriminasi terhadap kelapa sawit," imbuhnya.

Keenam, Indonesia dan Malaysia juga sepakat untuk terus memperkuat ASEAN dapat memainkan peran sentral dalam menjadikan kawasan induk Pasifik yang damai, sejahtera, dan stabil.

Terakhir kesepakatan mengenai Myanmar, Jokowi berkata Indonesia dan Malaysia memiliki pandangan yang sama tentang pentingnya pelaksanaan five point consensus.(tribun network/fik/dng/dod)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved