Jokowi Resmikan Bendungan Sadawarna di Indramayu, Dinilai Wujud Perhatian Pemerintan kepada Petani
Presiden Joko Widodo alias Jokowi meresmikan Bendungan Sadawarna di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.
“Terus tata niaga yang berpihak, inovasi yang membumi kalau selama ini ternyata hanya dapat 5 ton terus pakai benihnya itu bisa 12 ton. Anggaplah jadi 8 ton, wah bisa 4 juta ton itu dari dampak dari bendungan, itu cara mengkajinya,” lanjutnya.
Lebih lanjut Wayan mengatakan, pemerintah harus melibatkan para praktisi, akademisi hingga birokrasi untuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait dengan kehadiran bendungan untuk meningkatkan hasil produksi dan juga mensosialisasikan varietas baru dari IPB.
“Ada akademisi ada praktisi ada birokrasi dan ada insan pers yang mensosialisasikan ke masyarakat, oh kita punya bendungan, kita punya varietas di IPB yang terbaru, kita ada mikroba ayo kita naikkan produktivitas perhektarnya per tahun, namanya apresiasi lahan persatuan hektar dalam setahun,” ujarnya.
Wayan pun mencontohkan negara-negara luar yang tidak memiliki lahan pertanian tetapi mereka menyapu menjadi lumbung pangan dunia saat ini.
“Contoh konkret Ethiopia, Israel tanah tandus dulu tidak bernilai sekarang jadi lumbung pangan dunia. Contoh konkret lagi Dubai dan Belanda itu negara maju tetapi kenapa apresiasi lahan per hektar per tahunnya di atas 800 juta, kita nggak sampai 1 juta karena di negeri kita banyak yang terlantar,“ tandasnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Bendungan Sadawarna di Kabupaten, Sumedang, Jawa Barat, pada Selasa, (27/12/2022).
Waduk tersebut dibangun untuk mengairi sawah yang ada di Indramayu. Presiden berharap dengan adanya waduk tersebut maka produksi beras di Indramayu akan meningkat.
“Ini bukan uang sedikit, jadi kalau waduknya sudah ada nanti Indramayu tidak naik produksi padinya, awas,” kata Presiden.
Baca juga: Resmikan Bendungan Sadawarna, Jokowi Harap Produksi Beras Indramayu Naik Jadi 1,8 Juta Ton per Tahun
Presiden mengatakan Indramayu merupakan Kabupaten penyumbang surplus nomor satu beras terbesar di Indonesia. Dengan adanya Bendungan Sadawarna diharapkan produksi beras di Indramayu meningkat dari 1,3 juta ton menjadi 1,8 juta ton per tahun.
“Kita harapkan dengan banyaknya waduk-waduk yang telah dibangun di seluruh tanah air Indonesia kita berharap produktivitas padi utamanya dan komoditas holtikultura dan lain-lain bisa naik,” katanya.
Dengan meningkatnya produktivitas padi dan komoditas holtikultura lainnya maka kata Presiden ketahanan pangan Indonesia semakin baik.
Meskipun demikian selain untuk kemandirian pangan pembangunan waduk juga dapat dimanfaatkan untuk hal produktif lainnya.
“Itulah tujuan utama dari dibangunnya waduk selain waduk juga memang ada yang dipakai untuk wisata, pembangkit listrik dan penyediaan air baku,” pungkasnya.