Minggu, 5 Oktober 2025

Reshuffle Kabinet

Politikus PAN: Tak Perlu Desak Presiden Jokowi untuk Lakukan Reshuffle

Politikus PAN mengatakan Presiden Jokowi bisa kapanpun melakukan reshuffle karena itu merupakan hak prerogatif kepala negara.

Penulis: Chaerul Umam
Tribunnews.com/Naufal Lanten
Ketua DPP PAN Saleh Partaonan Daulay. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua DPP PAN Saleh Partaonan Daulay mengatakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) berhak melakukan evaluasi terhadap kinerja menteri dan para pembantunya.

Evaluasi dapat dilakukan secara rutin, berkala, ataupun dengan tujuan tertentu.

Hal itu disampaikannya menanggapi isu perombakan kabinet atau reshuffle yang belakangan mengemuka.

Namun menurut Saleh, tak perlu mendesak Jokowi untuk segera merombak menterinya.

Baca juga: Tiga Fakta Terbaru Soal Reshuffle Kabinet, Termasuk Reaksi Jokowi saat Ditanya Nasib Menteri Nasdem

"Kita hanya bisa menunggu keputusan politik presiden. Tidak perlu mendesak dan mendorong-dorong presiden," kata Saleh kepada wartawan, Selasa (27/12/2022).

Dikatakan ketua fraksi PAN DPR RI itu, Presiden Jokowi bisa kapanpun melakukan reshuffle karena itu merupakan hak prerogatif kepala negara.

Bahkan, menteri bisa dicopot tanpa alasan kinerja, tetapi bisa alasan politik.

"Dalam kasus tertentu, presiden bisa melakukan pergantian kapan saja. Bisa saja alasannya politik. Bukan kinerja. Sekali lagi, itu adalah hak dan kekuasaan presiden," tandasnya.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan sinyal kemungkinan adanya perombakan kabinet atau reshuffle. Usai meresmikan Bendungan di Kabupaten Bogor, Jumat, (23/12/2022),presiden mengatakan bahwa reshuffle tersebut mungkin dilakukan.

"Mungkin," kata Presiden Jokowi.

Hanya saja Presiden tidak menyebutkan kapan reshuffle tersebut akan dilakukan, apakah akhir tahun 2022 atau awal 2023.

"Ya nanti," katanya.

NasDem Tak Masalah Reshuffle

Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai NasDem Ahmad Ali mengatakan pihaknya tak bermasalah jika Jokowi melakukan reshuffle.

Ali menegaskan reshuffle Kabinet Indonesia Maju merupakan kewenangan Presiden Jokowi.

"Apa masalahnya? Itu haknya dia (Jokowi) kok," kata Ali kepada Tribunnews.com, Sabtu (24/12/2022).

Baca juga: Pengamat Soal Isu Reshuffle: Hubungan Jokowi dan Surya Paloh Lagi Nggak Bagus

Terkait kabar dua menteri NasDem diisukan bakal dicopot, Ali meresponsnya dengan santai.

"Kalau Kemudian (Menteri) NasDem direshuffle oleh pemerintah saya menganggap mungkin kader NasDem dianggap tidak cakap dalam membantu Jokowi," ucapnya.

Ali menegaskan reshuffle merupakan hak prerogatif Jokowi yang tak bisa diganggu oleh siapapun.

"Apa masalahnya buat kami? Kan kewenangan copot dan tidak copot Jokowi. Kalau kemudian dia mencopot apa kami harus berani?" ujar dia.

Lebih lanjut, ia memastikan NasDem berkomitmen terus mendukung pemerintahan Jokowi-Ma'ruf hingga 2024.

Terbukti, kata Ali, ketika partai besutan Surya Paloh tersebut mendukung Jokowi sejak periode pertama hingga kedua.

"Kami menjaga komitmen itu mendukung Jokowi sejak awal 2014 (periode pertama) sampai dengan 2024 kan," ungkapnya.

Menurut Ali, komitmen tersebut terus dijaga Partai NasDem hingga pemerintahan Jokowi selesai.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved