Sabtu, 4 Oktober 2025

Reshuffle Kabinet

Jokowi dan Surya Paloh di Titik Terendah: Absen Pernikahan Kaesang hingga Isu Copot Menteri Nasdem

Isu Reshuffle kabinet Indonesia Maju kini dikaitkan dengan dengan Partai Nasdem yang mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai calon presiden.

kolase/dok Tribunnews.com
Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh dan Presiden Jokowi. 

Sebab, Anies notabene merupakan oposisi pemerintahan kini.

Tak hadiri pernikahan Kaesang

Sebelumnya Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh tidak menghadiri pernikahan putra Presiden Joko Widodo Kaesang Pangarep dan Erina Sofia Gudono pada Sabtu (10/12/2022).

Ketua Bidang Media dan Komunikasi Publik DPP Partai Nasdem Charles Meikyansah mengatakan, Surya tak bisa hadir karena berobat di luar negeri.

"Mohon maaf, Bapak Surya tidak bisa hadir memenuhi undangan karena tengah berobat yang sudah terjadwal dari tahun lalu ke Jerman," kata Charles dalam keterangannya, Kamis (8/12/2022).

Anggota Komisi XI DPR ini menyampaikan, Surya Paloh berada di luar negeri sejak 24 November 2022 hingga awal Januari 2023.

Kata Charles, Surya juga turut menyampaikan ucapan selamat menempuh hidup baru dan berbahagia kepada Kaesang dan Erina.

"Bapak Surya berkirim surat ke Pak Jokowi dan ucapkan selamat untuk kedua mempelai dan keluarga besar Presiden Jokowi," kata dia.

Charles mengatakan, Surya sebetulnya sangat berharap bisa hadir langsung di momen istimewa putra bungsu Presiden Jokowi itu.

Surya Paloh juga sudah menerima undangan resepsi Kaesang dan Erina beberapa waktu lalu.

"Namun berhalangan menghadirinya. Jadi secara khusus Pak Surya mengirimkan surat ke Presiden Jokowi," ujar Charles.

Bisa untungkan Nasdem

Sementara Pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Adi Prayitno mengingatkan, keputusan Jokowi mengeluarkan Nasdem dari kabinet justru dapat berdampak positif bagi partai yang dipimpin Surya Paloh itu.

Sebab, publik dapat menilai bahwa Nasdem dikeluarkan dari kabinet bukan karena kinerja menteri-menterinya, tetapi karena kepentingan politik.

"Ini akan menguntungkan Nasdem secara elektroal karena sangat kentara akan terlihat Nasdem dikriminalisasi, Nasdem itu dikucilkan gara-gara hanya karena mengusung Anies Baswedan," kata Adi.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved