Reshuffle Kabinet
Jokowi dan Surya Paloh di Titik Terendah: Absen Pernikahan Kaesang hingga Isu Copot Menteri Nasdem
Isu Reshuffle kabinet Indonesia Maju kini dikaitkan dengan dengan Partai Nasdem yang mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai calon presiden.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hubungan Jokowi dan Surya Paloh disebut-sebut kini berada di titik terendah.
Indikasi yang paling mudah dibaca adalah saat puncak perayaan Hari Ulang Tahun ke-11 Partai NasDem pada November lalu yang terlihat berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada acara itu absen hadir secara fisik dalam acara partai yang masih berstatus rekan koalisi pemerintah.
Perbedaan kian terlihat setelah video ucapan selamat dari Jokowi karena tak bisa hadir langsung di lokasi tak kunjung diputar hingga acara rampung.
Ketua Umum NasDem Surya Paloh ketika itu mengakui bahwa Jokowi belum mengucapkan selamat kepada partainya.
Namun, ia enggan berburuk sangka. "Mungkin karena kesibukan," kata Paloh.
Kini, hubungan Surya Paloh dan Jokowi kembali diangkat menyusul isu reshuffle kabinet.
Baca juga: Bukan Cuma dari NasDem, Pengamat Sebut Menteri yang Nafsu Nyapres Juga Pantas Direshuffle
Tiga menteri Nasdem yakni Johny G Plate (Menkominfo), Siti Nurbaya (Menteri Kehutanan dan LHK), serta Syahrul Yasin Limpo (Mentan) dikabarkan terancam terdongkel dari kabinet.
Isu Reshuffle kabinet Indonesia Maju kini dikaitkan dengan dengan Partai Nasdem yang mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai calon presiden.
Secara terang-terangan Ketua DPP PDIP Bidang Ideologi dan Kaderisasi Perjuangan Djarot Saiful Hidayat meminta kinerja dua menteri kabinet Indonesia Maju asal Partai NasDem untuk dievaluasi.
Keretakan hubungan Jokowi dengan Surya Paloh
Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh berharap deklarasi pencalonan presiden untuk Anies Baswedan oleh partainya tak memengaruhi hubungan Nasdem dengan Presiden Joko Widodo.
Menurutnya, Nasdem ingin tetap berada di barisan partai pendukung pemerintahan Jokowi hingga akhir masa jabatan pada 2024.
"Bukan karena kita mencalonkan Bung Anies Baswedan hubungan kita harus retak, hubungan kita harus berpisah, perasaan hati kita sebagai kader mengurangi rasa kedewasaan kita," kata Paloh dalam acara Hari Ulang Tahun (HUT) ke-11 Nasdem di JCC, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (11/11/2022).
Paloh mengatakan, hingga hari ini partainya masih menganggap Jokowi sebagai presiden Partai Nasdem.