Rabu, 1 Oktober 2025

Radikalisme dan Terorisme Tidak Mutlak Berbasis Agama

Berbagai kekacauan yang terjadi akibat radikalisme-terorisme, jangan selalu dikaitkan dengan agama, khususnya Islam. 

Editor: Wahyu Aji
Tribun Jakarta/Satrio Sarwo Trengginas
Ilustrasi radikalisme dan terorisme 

“Sangat mungkin negara-negara di dunia yang sedang fokus pada kontestasi politik global, sehingga abaikan dorongan baru untuk menghidupkan kembali akar-akar radikalisme-terorisme. Itulah yang harus diwaspadai,” papar Sekjen Partai Gelora Indonesia itu.

Menurut Mahfudz, tingkat pendidikan dan radikalisasi paling terlihat pengaruhnya pada masyarakat ekonomi tingkat bawah. Hal ini dilatari oleh kelaparan yang dirasakan, yang kemudian diluapkan dengan kemarahan berbasis SARA, tanpa pemahaman yang utuh.

Baca juga: Santri Menjadi Pilar Utama Pencegahan Virus Radikalisme dan Terorisme

Direktur Eksekutif Moya Institute Hery Sucipto dalam kesempatan yang sama menyebutkan, ancaman radikalisme-terorisme tidak akan pernah hilang seiring dinamika politik global. Fakta-fakta kemunculan radikalisme-terorisme tetap harus menjadi perhatian publik dan pemerintah.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved