Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia Kemendikbudristek Lahirkan Talenta Peneliti Muda
Menurutnya, pembelajaran berbasis proyek menjadi bekal para siswa untuk dapat mengoptimalkan kemampuan.
"Namun setelah pengumuman dan muncul nama mereka alhamdulillah sangat senang dan bahagia sekali, bahkan sempat lost control ekspresi saat mendengar nama kami diumumkan," ujarnya.
Hal yang sama juga dirasakan oleh perwakilan tim SMP, mereka sangat senang ketika berhasil meraih medali di ajang OPSI tahun ini.
“Sempat nggak nyangka kami bisa meraih medali, mengingat diawal-awal penelitian belum begitu maksimal, bahkan sempat mengalami kendala juga saat eksperimennya yang mana saat melakukan uji coba bahan eksperimennya sempat meledak meskipun kecil karena terlalu panas, namun alhamdulillah dipercobaan berikutnya bisa berhasil," kata Aufa.
Adapun untuk fokus penelitian dari tim SMP Cahaya Rancamaya tentang pemanfaatan ban bekas untuk bahan tinta printer.
Memang terlihat seperti sebuah penelitian yang sederhana, namun ternyata pada proses penelitian beberapa kendalapun muncul.
“Awalnya sangat yakin dan menyenangkan namun saat pengolahan justru kami bingung bagaimana memotong ban menjadi ukuran yang lebih kecil, kami sudah mencoba pakai gunting, pisau dapur yang besar, sampai pakai gergaji besi cuma sanggup motong sedikit," kata Steviana Amalia Ratih selaku guru pembimbing Project Team SMP.
"Memang seharusnya pakai mesin pemotong ban tapi kami gak punya dan gak tau harus cari dimana. Akhirnya putar otak pakai ban dalam dan ternyata eksperimen tetap berhasil sesuai rencana awal," tambahnya.
Mesti banyak tantangan yang harus dihadapi seperti siswa jadi beberapa kali pulang sore, latihan via zoom meeting di malam hari saat belajar mandiri namun hal itu terbayarkan dengan hasil yang didapatkan berupa medali perunggu dari ajang perlombaan tingkat nasional ini.