Sabtu, 4 Oktober 2025

Polisi Tembak Polisi

6 Pengakuan Terbaru Bharada E soal Ferdy Sambo: Kerap Pulang Malam hingga Misteri Perempuan Menangis

Bharada E blak-blakan membongkar tabiat Ferdy Sambo termasuk soal jejak kasus pembunuhan Brigadir J.

Editor: Hasanudin Aco
WARTA KOTA/YULIANTO
Momen dimana terdakwa Ferdy Sambo saat akan menghadiri sidang lanjutan di persidangan pembunuhan berencana Brigadir Nofriansah Yosua Hutabarat (Brigadir J) di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jakarta, Selasa (8/11/2022). 

“Saya kaget, takut, karena posisinya kami ajudan di Magelang,” ucap Richard.

“Dia bilang kurang ajar, anak ini surah merendahkan harkat martabat saya,” ujar Sambo.

“Habis dia bicara, ada sisi dia nangis,” lanjut Richard.

“Memang harus dikasih mati anak itu!” timpal Sambo.

Lantas, Sambo meminta Richard untuk membunuh Yosua sebagaimana skenario yang telah disiapkan.

“Nanti kau yang tembak Yosua ya, kalau saya yang tembak, enggak ada yang jaga kita,” ucap Sambo, sebagaimana ditirukan Richard.

“Jadi gini Chad, skenarionya di 46 Chad, jadi nanti skenarionya ibu dilecehkan Yosua, baru ibu teriak kamu dengar kamu tembak, Yosua yang mati,” sambung Sambo menjelaskan skenarionya.

Mendengar skenario tersebut, Bharada E mengaku kaget dan takut. Namun, ia tidak bisa berkata apa-apa saat itu.

“Saya kaget, saya takut. Duh saya disuruh bunuh orang ini,” kata Richard.

“Sudah kamu tenang saja, kamu aman, kamu bela ibu,” kata Sambo meyakinkan Richard.

5. Sodorkan Uang

Ferdy Sambo memberikan uang tunai kepada tiga terdakwa pembunuhan berencana Brigadir J.

Ketiga terdakwa tersebut ialah Bharada Richard Eliezer Pudihang Lumiu alias Bharada E, Bripka Ricky Rizal, dan Kuat Ma'ruf.

Kepada Bharada E,  Sambo sempat memberikan uang dolar senilai Rp 1 miliar.

Uang tersebut dibungkusnya ke dalam amplop cokelat.

"Waktu itu amplop cokelat, Yang Mulia. Uang dolar," kata Bharada E.

Sementara kepada dua terdakwa lainnya, Sambo memberikan uang tunai senilai Rp 500 juta.

"Rp 500 juta untuk Bang Ricky dan Om Kuat, kemudian Rp 1 miliar untuk saya."

Uang itu disebut Richard merupakan imbalan atas peran mereka dalam proses eksekusi Brigadir J di Rumah Duren Tiga pada Jumat (8/7/2022).

Dalam pembunuhan itu, Richard diketahui berperan sebagai eksekutor.

Kala itu dirinya mengaku diperintah oleh Ferdy Sambo untuk menembak Brigadir J.

6. Selalu Ada Senjata di Mobil Ferdy Sambo

Mobil pribadi milik terdakwa Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi selalu tersedia senjata laras panjang dan tas yang penuh amunisi.

Untuk mobil Ferdy Sambo tersedia senjata laras panjang berjenis Sig Sauer MCX.

Sementara di mobil Putri Candrawathi ada senjata laras panjang berjenis Steyr AUG.

"Untuk piket, ada senjata Sig Sauer MCX, Yang Mulia. Itu yang menempel di mobilnya Bapak (Ferdy Sambo)."

"Kalau untuk di mobil ibu (Putri Candrawathi), ada senjata Steyr AUG," kata Bharada E di persidangan.

Tidak hanya satu, Bharada E mengungkapkan di dalam mobil Ferdy Sambo juga tersedia tiga senjata lain yaitu pistol bermerek Wilson Combat, Cabot, dan Glock.

Ketiga pistol tersebut merupakan milik Ferdy Sambo.

Bharada E mengatakan untuk pistol Wilson Combat diletakkan di belakang tempat duduk ajudan mobil Ferdy Sambo.

"Lalu ada (pistol) Cabot di kopelnya Pak FS. Lalu di ransel (Ferdy Sambo) ada Glock, Yang Mulia," jelasnya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved