Sabtu, 4 Oktober 2025

Gempa Berpusat di Cianjur

Update Korban Gempa Cianjur: 271 Orang Meninggal Dunia, 40 Hilang, 2.043 Korban Luka-luka

Kepala BNPB mengupdate korban imbas dari gempa di Cianjur yakni korban meninggal 271 orang dan korban luka mencapai 2.043 orang.

Tribunnews.com/Reynas Abdila
Penampakan SD Negeri Sukamaju I di Desa Benjot, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur setelah musibah gempa bumi. Kepala BNPB mengupdate korban imbas dari gempa di Cianjur yakni korban meninggal 271 orang dan korban luka mencapai 2.043 orang. 

TRIBUNNEWS.COM - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen Suharyanto mengumumkan korban jiwa gempa Cianjur bertambah menjadi 271 orang per Rabu (23/11/2022).

Sementara untuk tambahan korban hilang per Rabu hari ini mencapai 40 orang dengan rincian 39 orang merupakan warga Desa Cugenang dan satu warga dari Desa Warungkondang.

Terkait korban meninggal, Suharyanto menjelaskan pihaknya juga akan melakukan penelusuran apakah ada yang belum terdata oleh puskesmas atau rumah sakit di Cianjur tetapi sudah dimakamkan oleh pihak keluarga.

"Dari 271 (orang) yang meninggal ini, kami akan telusuri apakah akan yang sudah dimakamkan atau tidak. Kami belum bisa memastikan yang dimakamkan oleh keluarga ini sudah masuk ke yang 271 apa belum," jelasnya.

"Karena bisa saja miss-nya, begitu jenazahnya sudah ada kemudian dimakamkan tanpa dilaporkan ke Puskesmas atau rumah sakit," ujarnya.

Baca juga: Korban Gempa di Desa Sarampad Cianjur Keluhkan Kondisi Tenda Kemasukan Air Saat Hujan Turun

Penelusuran ini, kata Suharyanto, akan melibatkan kepala desa di seluruh Cianjur.

Lebih lanjut, Suharyanto mengumumkan untuk korban luka bertambah menjadi 2.043 orang.

Sementara warga mengungsi mencapai 61.908 orang dan kerugian materil berupa rumah rusak sebanyak 56.320.

"Rumah rusak berat 22.241, rumah rusak sedang 11.641 rumah, rumah rusak ringan 22.090 rumah. Tentu saja ini akan terus diverifikasi," kata Suharyanto.

Hal ini disampaikannya pada konferensi pers yang digelar secara daring, Rabu (23/11/2022).

Sebelumnya, Plt Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari menegaskan data resmi terkait korban gempa bumi Cianjur hanya dirilis oleh pihaknya.

"Data resmi pemerintah terkait korban dan kerugian adalah data yang dirilis oleh BNPB," ujarnya dikutip dari Kompas TV.

Kemudian menanggapi data korban yang simpang siur, Muhari mengatakan bahwa hal itu merupakan kewajaran lantaran posko darurat belum terbentuk sesaat setelah gempa bumi mengguncang Cianjur.

"Dalam 1x24 jam pertama sebelum posko darurat terbentuk di lokasi terdampak maka perbedaan data dan siapa yang berbicara itu biasa terjadi," ujarnya.

Baca juga: Setelah Diguncang Gempa, Warga Cianjur Kini Dihadapkan dengan Banjir Akibat Hujan Deras dan Longsor

Sehingga untuk menghindari hal itu maka BNPB akan menjadwalkan update korban gempa Cianjur setiap harinya pada sore hari melalui konferensi pers.

"Mulai Selasa (22/11/2022), Pusdatinkom BNPB dan Posko Tanggap Darurat Gempa Cianjur akan melaksanakan konferensi pers setiap hari pukul 17.00 WIB yang akan mengunci data pada hari berjalan."

"Link Zoom dan Live YouTube (konferensi pers) akan disampaikan kemudian," jelasnya.

BNPB Sebut 2 Skema Bantuan Rumah Korban Gempa Cianjur

Suharyanto mengumumkan ada dua skema yang diberlakuan terkait bantuan rumah bagi warga tedampak gempa Cianjur.

Hal ini diberlakukan agar warga yang mengungsi dapat memperoleh rumah yang layak usai rumah mereka hancur akibat diguncang gempa.

Adapun skema pertama adalah rumah hunian sementara yang akan dibiayai oleh pihak swasta maupun pemerintah.

"Hunian sementara ini belajar dari pengalaman bencana-bencana sebelumnya, ini bisa dibangun berdasarkan dana bantuan-bantuan non pemerintah atau juga dari pemerintah sesuai dengan situasi dan kondisi," kata Suharyanto dalam konferensi pers di Pendopo Kabupaten Cianjur, Selasa (22/11/2022).

Selanjutnya untuk skema kedua adalah dana tunggu hunian.

Baca juga: Detik-detik 21 Anak Sekolah Tewas Tertimpa Bangunan Roboh Akibat Gempa di Desa Cariu Cianjur

Suharyanto mengungkapkan skema tersebut dilakukan dengan memberikan dana Suharyanto menjelaskan skema ini dilakukan dengan memberikan dana bulanan bagi warga yang rumahnya rusak untuk menyewa di rumah orang lain seperti tetangga atau sanak saudara.

"Masyarakat terdampak ini diberikan dana tunggu hunian misalnya satu keluarga ini punya keluarga yang mau menampung atau tetangganya, sanak saudara, atau orang tuanya, ini bisa (dilakukan)."

"Dari pemerintah akan membantu dana bulanan untuk sewanya itu," ujarnya.

Adapun skema kedua ini, kata Surharyanto, akan dilakukan sampai pemerintah selesai membangun rumah bagi warga yang terdampak gempa Cianjur.

Dia juga mengungkapkan pihaknya telah berkoordinasi dengan Bupati Cianjur, Herman Suherman untuk melakukan pendataan terhadap warga yang rumahnya rusak berat.

"Sehingga setelah tanggap darurat mulailah kita membangun rumah-rumah masyarakat yang rusak berat itu supaya dalam waktu yang tidak terlalu lama, mereka sudah kembali ke rumah yang baru."

"Itu semuanya dibangun pemerintah," ujarnya.

(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)

Artikel lain terkait Gempa di Cianjur

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved