Minggu, 5 Oktober 2025

Pengakuan Ismail Bolong

Dua Pekan Lebih Pengakuan Ismail Bolong, Ferdy Sambo Buka Suara soal Beredarnya Surat Propam

Sudah dua pekan lebih video pengakuan Ismail Bolong soal aliran uang tambang ilegal beredar dan menjadi perbincangan.

Penulis: Daryono
Editor: Sri Juliati
kolase tribunnews
Ilustrasi Polri dan Ismail Bolong - Ferdy Sambo buka suara soal surat Propam mengenai hasil penyelidikan tambang ilegal di Kalimantan Timur yang bereda. 

"Kalau benar, ini menggegerkan jagat indonesia karena ini tindak pidana korupsi yang besar sekali. Kalau hoaks ini juga pidana yang besar sekali. Pidana besar bagi yang menyebarkan hoaks ini terutama yang memberi pengakuan. Ini Fitnah," kata Susno dikutip dari tayangan Youtube Susno Duadji, Kamis (10/11/2022).

Susno Duadji meminta pengakuan Ismail Bolong soal setorang uang Rp 6 miliar ke Kabareskrim Komjen Agus Andrianto diusut.
Susno Duadji meminta pengakuan Ismail Bolong soal setorang uang Rp 6 miliar ke Kabareskrim Komjen Agus Andrianto diusut. (Kolase)

Susno melanjutkan, sama halnya dengan kasus pembunuhan yang menyeret Ferdy Sambo, pengakuan Ismail Bolong soal setoran ke Kabareskrim harus diusut.

Kasus pembunuhan ajudan Ferdy Sambo yang semula tertutup akhirnya terbuka setelah Kapolri membentuk tim khusus untuk melakukan pengusutan. 

Apabila nantinya setoran uang miliaran rupiah ke Kabareskim itu benar, maka Kabareskrim harus diproses baik secara etik maupun pidana.

Sebaliknya, apabila tidak benar, maka hal itu itu adalah fitnah dan pencemaran nama baik.

Ismail Bolong sebagai orang yang membuat pengakuan itu harus diproses secara hukum. 

"Kalau Ismail Bolong mengatakan saya dipaksa waktu itu, ya tetap pidana juga. Dicari oleh polisi, siapa yang memaksa," ungkap Susno.

Susno tak menyangkal, beredarnya video pengakuan Ismail Bolong akan berdampak terhadap institusi Polri maupun perorangan.

Terlebih dengan adanya sejumlah kasus yang sudah menyeret Polri mulai dari pembunuhan Brigadir Yosua atau Brigadir J dengan terdakwa eks Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo, kasus narkoba yang melibatkan eks Kapolda Sumatera Barat Irjen Teddy Minahasa dan juga tragedi Kanjuruhan.

"Suka tidak suka, publik akan memberi label ke Polri. Wah, ternyata elit Polri atau petinggi Polri itu bobrok," ujar Susno.

Susno pun mengaku sebenarnya tidak rela dengan institusi Polri yang kini terus menjadi sorotan, terlebih dengan adanya video pengakuan Ismail Bolong

Meski sudah purnawirawan, Susno mengatakan dirinya tetap merasa bagian dari Polri.

Karenanya, Susno meminta agar pengakuan Ismail Bolong diklarifikasi.

"Saya tidak rela, saya merasa sakit, saya merasa sedih. Maka saya meminta kepada junior-junior saya yang sekarang menangani Polri agar hal ini dilakukan klarifikasi untuk membersihkan nama baik Polri dan tentunya juga kalau tidak bersalah untuk membersihkan pejabat yang dituduh," jelasnya.

(Tribunnews.com/Daryono/Theresia Felisiani/Igman Ibrahim)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved