Sabtu, 4 Oktober 2025

Indonesia-Singapura Tuan Rumah Program ASEAN Youth Fellows, Begini Pesan Menteri Nadiem

40 pemimpin muda dari sepuluh negara anggota ASEAN berkumpul di Singapura mengikuti program ASEAN Youth Fellowship

Penulis: Choirul Arifin
Editor: Erik S
Istimewa
Kunjungan peserta program ASEAN Youth Fellowship (AYF) ke TPA Bantar Gebang di Bekasi, Jawa Barat, untuk mempelajari manajemen pengelolaan sampah dan kelestarian lingkungan serta ekonomi sirkular 

Laporan Wartawan Tribunnews, Choirul Arifin

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – 40 pemimpin muda dari sepuluh negara anggota ASEAN berkumpul di Singapura mengikuti program ASEAN Youth Fellowship (AYF) yang diselenggarakan Singapore International Foundation (SIF) dan National Youth Council (NYC) Singapura.

Program ini berlangsung selama beberapa hari mulai 29 Oktober sampai 4 November di dua lokasi, yakni Singapura dan Jakarta.

Program AYF di Jakarta diselenggarakan pada 2 – 4 November yang bertujuan meningkatkan pertukaran dan peluang kolaborasi lintas batas.

Baca juga: Mantan Dubes RI Sebut Suasana Kondusif di KTT Asean Plus Three Bawa Chemistry Positif Bagi G20 Bali

Program AYF 2022 terinspirasi oleh tema kepemimpinan Kamboja di ASEAN yakni, ASEAN ACT – Addressing Challenges Together yang berfokus pada aksi bersama ASEAN untuk mengatasi masalah dan ketidakpastian regional.

Para fellows peserta program AYF 2022 mengikuti serangkaian seminar, dialog, dan fireside chats yang mengeksplorasi tren dan inovasi di bidang ketahanan sosial, teknologi untuk kebaikan, kesehatan mental dan kesejahteraan, serta peran yang dapat dimainkan oleh para pemuda ASEAN dalam mengatasi tantangan bersama demi membawa dampak positif di masa depan.

Mereka juga berinteraksi dengan para pemimpin terkemuka dari berbagai sektor, termasuk dengan Menteri Kesehatan Singapura Ong Ye Kung dan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Penelitian, dan Teknologi Indonesia, Nadiem Makarim.

Pada sesi dialog, Nadiem menggarisbawahi pentingnya pengembangan kepemimpinan di kalangan pemuda agar mereka siap menghadapi masa depan.

"Satu tantangan yang akan dihadapi para pemimpin pemuda di masa depan adalah bagaimana mereka dapat membawa berbagai sektor untuk bekerja sama," ujar Nadiem Makarim. 

Baca juga: Sistem Pembayaran Digital Terintegrasi ASEAN Disebut Berdampak Positif Bagi Perusahaan Logistik

"Sekarang saatnya sektor publik, swasta, dan masyarakat berkolaborasi untuk mencapai pembangunan masyarakat yang berkelanjutan. Pemuda perlu memimpin agar proyek bersama ini terjadi dan menciptakan dampak sosial yang positif," lanjut Nadiem.

Para peserta program ini juga mendapat pembelajaran langsung di Indonesia dan Singapura dengan wawasan tentang inovasi sosial, ketahanan pangan dan manajemen krisis pangan, dan kelestarian lingkungan.

Di Singapura, para pesertamengunjungi ‘Enabling Village’, ruang komunitas terintegrasi untuk mendukung penyandang disabilitas di Geylang, dipimpin oleh Citizen Adventures, sebuah wirausaha sosial untuk memperkenalkan lingkungan sebagai ekosistem sosial yang saling berhubungan.

Ada juga Innovate 360, yakni akselerator makanan pertama Singapura yang mendukung lebih dari 80 perusahaan rintisan makanan untuk tumbuh dan berkembang ke Asia.

Baca juga: Tugas Ketua ASEAN, Kembali Diterima Indonesia untuk Periode 2023

Pada sesi di Jakarta yang berlangsung 2 – 4 November, mereka mendatangi fasilitas daur ulang dan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang dikelola Waste4Change, penyedia layanan solusi pengelolaan limbah.

Mereka juga mengunjungi Sekretariat ASEAN di Jakarta untuk mengikuti sesi panel dan bertemu dengan Director of Political dan Security Directorate, the ASEAN Secretariat, Dr. Tang Siew-Mun.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved