Hari Pahlawan
6 Tokoh Nasional di Hari Pahlawan 10 November 1945, Ada KH. Hasyim Asy'ari dan Bung Tomo
6 tokoh nasional di Hari Pahlawan 10 November 1945. KH. Hasyim Asy'ari dan Bung Tomo juga berperan dalam pertempuran Surabaya.
Ia seorang pamong praja yang pernah memasuki dunia militer.
Mohammad Mangundiprojo punya andil yang besar dalam mengambil alih aset pribadi orang-orang Belanda yang tersimpan di Bank Escompto senilai 100 juta gulden untuk perjuangan.
Ia juga berperan sebagai wakil Indonesia dalam kontak biro dengan pasukan Inggris di Surabaya.
Untuk mencegah pasukan Inggris yang menduduki gedung Bank Internatio menembaki massa yang mengadakan pengepungan, Mohammad memasuki gedung bernegosiasi dengan komandan pasukan Inggris yang disandera, dikutip dari dpad.jogjaprov.go.id.
Baca juga: Puisi Hari Pahlawan 10 November: Syair Untukmu Pahlawan hingga Karawang Bekasi Karya Chairil Anwar
5. Moestopo

Mayor Jenderal TNI (Purn.) Prof. DR. Moestopo adalah tokoh nasional yang berjasa dalam pertempuran Surabaya.
Pahlawan kelahiran 13 Juli 1913 ini berhasil membuktikan pengabdiannya di tiga bidang sekaligus, yaitu militer, kedokteran, dan pendidikan.
Kariernya di bidang militer terus berkembang selama penjajahan Jepang, hingga ia diangkat sebagai asisten dokter gigi.
Saat pertempuran Surabaya, Moestopo menjabat sebagai komandan Badan Keamanan Rakyat (BKR) Jawa Timur.
Di saat itu, dia mendapuk dirinya sendiri sebagai Menteri Pertahanan RI ad interim sekaligus pemimpin revolusi di Jawa Timur, dikutip dari Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama).
6. Mayor Jendral Sungkono

Majyend Sungkono merupakan tokoh militer yang terperan dalam pertempuran Surabaya.
Pada tanggal 24 Oktober 1945, Brigade 9 Divisi ke-25 Angkatan Darat Inggris di bawah pimpinan Brigadir AWS Mallaby mendarat di Surabaya.
Sikap angkuh Inggris dan tindakan mereka yang melanggar kedaulatan RI tidak bisa diterima.
Pada 28 Oktober 1945, terjadi bentrokan antara pemuda Surabaya dengan pasukan Inggris.
Sebagai komandan, Sungkono bertekad untuk mempertahankan Surabaya dari serbuan Inggris.
Pada pertempuran 10 November 1945, Sungkono memimpin para pemuda untuk melawan tentara Inggris.
Untuk memperkuat barisan, pada tanggal 15 Desember 1945 dibentuklah Dewan Pertahanan Rakyat Indonesia Surabaya (DPRIS).
Sungkono duduk sebagai wakil ketua I, dikutip dari dinarspuskabpbg.arsippurbalingga.com.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Artikel lain terkait Hari Pahlawan