Penyebab Terjadinya Hujan Es, Disebabkan oleh Awan Cumulonimbus
Simak penyebab terjadinya hujan es. Disebabkan oleh awan Cumulonimbus (Cb) yang sangat besar dan gelap serta didukung suhu permukaan yang rendah.
- Mulai pukul 10.00 pagi terlihat tumbuh awan Cumulus (awan putih berlapis-lapis), diantara awan tersebut ada satu jenis awan yang mempunyai batas tepinya sangat jelas berwarna abu-abu menjulang tinggi seperti bunga kol;
- Tahap berikutnya awan tersebut akan cepat berubah warna menjadi abu-abu/hitam yang dikenal dengan awan Cb (Cumulonimbus);
- Pepohonan disekitar tempat kita berdiri ada dahan atau ranting yang mulai bergoyang cepat;
- Terasa ada sentuhan udara dingin di sekitar tempat kita berdiri;
- Biasanya hujan yang pertama kali turun adalah hujan deras tiba-tiba, apabila hujannya gerimis maka kejadian angin kencang jauh dari tempat kita;
- Jika satu sampai tiga hari berturut-turut tidak ada hujan pada musim transisi/pancaroba/penghujan, maka ada indikasi potensi hujan lebat yang pertama kali turun diikuti angin kencang baik yang masuk dalam kategori puting beliung maupun yang tidak.
Adapun sifat-sifat puting beliung atau angin kencang berdurasi singkat yakni sebagai berikut:
- Sangat lokal;
- Luasannya berkisar 5 - 10 km;
- Waktunya singkat sekitar kurang dari 10 menit;
- Lebih sering terjadi pada peralihan musim (pancaroba);
- Lebih sering terjadi pada siang atau sore hari, dan terkadang menjelang malam hari;
- Bergerak secara garis lurus;
- Tidak bisa diprediksi secara spesifik, hanya bisa diprediksi 0.5 - 1 jam sebelum kejadian jika melihat atau merasakan tanda - tandanya dengan tingkat keakuratan < 50 persen;
- Hanya berasal dari awan Cumulonimbus (bukan dari pergerakan angin monsoon maupun pergerakan angin pada umumnya), tetapi tidak semua awan Cb menimbulkan puting beliung;
- Kemungkinannya kecil untuk terjadi kembali di tempat yang sama.
(Tribunnews.com/Nurkhasanah)