Sabtu, 4 Oktober 2025

Penyebab Terjadinya Hujan Es, Disebabkan oleh Awan Cumulonimbus

Simak penyebab terjadinya hujan es. Disebabkan oleh awan Cumulonimbus (Cb) yang sangat besar dan gelap serta didukung suhu permukaan yang rendah.

Penulis: Nurkhasanah
dokumentasi warga
Warga mengumpulkan butiran es saat terjadi fenomena hujan es di Sawangan, Kota Depok, Minggu sore, 9 Oktober 2022 - Simak penyebab terjadinya hujan es. Disebabkan oleh awan Cumulonimbus (Cb) yang sangat besar dan gelap serta didukung suhu permukaan yang rendah. 

- Mulai pukul 10.00 pagi terlihat tumbuh awan Cumulus (awan putih berlapis-lapis), diantara awan tersebut ada satu jenis awan yang mempunyai batas tepinya sangat jelas berwarna abu-abu menjulang tinggi seperti bunga kol;

- Tahap berikutnya awan tersebut akan cepat berubah warna menjadi abu-abu/hitam yang dikenal dengan awan Cb (Cumulonimbus);

- Pepohonan disekitar tempat kita berdiri ada dahan atau ranting yang mulai bergoyang cepat;

- Terasa ada sentuhan udara dingin di sekitar tempat kita berdiri;

- Biasanya hujan yang pertama kali turun adalah hujan deras tiba-tiba, apabila hujannya gerimis maka kejadian angin kencang jauh dari tempat kita;

- Jika satu sampai tiga hari berturut-turut tidak ada hujan pada musim transisi/pancaroba/penghujan, maka ada indikasi potensi hujan lebat yang pertama kali turun diikuti angin kencang baik yang masuk dalam kategori puting beliung maupun yang tidak.

Adapun sifat-sifat puting beliung atau angin kencang berdurasi singkat yakni sebagai berikut:

- Sangat lokal;

- Luasannya berkisar 5 - 10 km;

- Waktunya singkat sekitar kurang dari 10 menit;

- Lebih sering terjadi pada peralihan musim (pancaroba);

- Lebih sering terjadi pada siang atau sore hari, dan terkadang menjelang malam hari;

- Bergerak secara garis lurus;

- Tidak bisa diprediksi secara spesifik, hanya bisa diprediksi 0.5 - 1 jam sebelum kejadian jika melihat atau merasakan tanda - tandanya dengan tingkat keakuratan < 50 persen;

- Hanya berasal dari awan Cumulonimbus (bukan dari pergerakan angin monsoon maupun pergerakan angin pada umumnya), tetapi tidak semua awan Cb menimbulkan puting beliung;

- Kemungkinannya kecil untuk terjadi kembali di tempat yang sama.

(Tribunnews.com/Nurkhasanah)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved