HUT TNI
HUT Ke-77 TNI, Anton Aliabbas Ungkap 3 Hal yang Masih Harus Dibenahi Pimpinan
Pengamat militer Anton Aliabbas mengungkapkan tiga hal yang masih harus diperhatikan pimpinan TNI.
Penulis:
Gita Irawan
Editor:
Malvyandie Haryadi
Perbaikan skema sahlur, kata dia, termasuk kebijakan pensiun dini akan berkontribusi mengurai penumpukan perwira menengah dan tinggi TNI yang non-job.
Menurut Anton penundaan penyelesaian masalah perwira non-job justru akan menyebabkan beban organisasi semakin kompleks.
Di sisi lain, lanjut dia, pemerintah hendaknya membangun secara serius kompetensi prajurit TNI untuk tugas non-perang terutama penanganan bencana alam.
Karena menurutnya institusi militer kerap kali diandalkan dalam penanganan awal dampak bencana alam.
Sementara itu, lanjut dia, pemerintah terkesan kurang memprioritaskan pembangunan kapasitas dan kompetensi TNI dalam masalah tersebut.
Hal tersebut mengingat wilayah Indonesia rentan terhadap bencana alam maka pengayaan kompetensi prajurit dan kapasitas TNI dalam penanganan bencana alam tidak bisa ditunda.
Dalam konteks ini, kata dia, penting kiranya pemerintah untuk mempertimbangkan ulang penerapan kebijakan refocusing anggaran untuk anggaran pertahanan.
Kemudian, kata dia, pengurangan anggaran pertahanan jelas akan berdampak signifikan dalam pemenuhan rencana pembangunan TNI termasuk penuntasan Minimum Essential Forces (MEF) Tahap 3.
"Perbaikan kesejahteraan melalui peningkatan persentase tunjangan kinerja bagi prajurit dan PNS di lingkungan TNI hendaknya ikut dapat diimplementasikan. Dengan demikian, narasi adanya perbaikan kesejahteraan prajurit TNI dapat dirasakan secara nyata hingga satuan bawah," kata Anton.