Selasa, 7 Oktober 2025

Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan

Pernyataan Lengkap Jokowi soal Tragedi Arema vs Persebaya di Kanjuruhan, Pesan Khusus ke Kapolri

Inilah pernyataan lengkap Presiden Jokowi soal tragedi setelah Arema vs Persebaya di Stadion Kanjruhan Malang, sentil Kapolri

Surya Malang/Purwanto
Kericuhan suporter Areman FC yang bentrok melawan polisi buntut kekalahan Arema FC dalam pertandingan Liga 1 melawan Persebaya Surabaya dengan skor 2-3 di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10/2022) malam. Inilah pernyataan lengkap Presiden Jokowi soal tragedi setelah Arema vs Persebaya di Stadion Kanjruhan Malang, pesan khusus ke Kapolri 

Waalaikumsalam Warahmatullahi Wabarakatuh."

Sorotan Tragedi

Kericuhan yang terjadi setelah laga Arema FC vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Sabtu (1/10/2022) malam, disorot media asing.

Media Inggris Sky News menulis 129 orang tewas dalam insiden kericuhan tersebut, mengutip keterangan polisi.

Kekacauan terjadi setelah pertandingan berakhir 2-3 untuk tim lawan, di mana ribuan penggemar Arema masuk ke lapangan setelah tim mereka kalah.

Disebutkan juga beberapa pemain Arema yang saat itu masih berada di lapangan, ikut diserang.

Lebih dari 300 orang dilarikan ke rumah sakit terdekat, tetapi banyak yang meninggal dalam perjalanan atau dalam perawatan.

Kapolda Jatim Nico Afinta mengatakan sekitar 180 orang luka-luka, namun banyak dari mereka dalam kondisi parah.

Baca juga: Kerusuhan setelah Laga Arema vs Persebaya: PSSI Minta Maaf, Pemkab Malang Tanggung Biaya Perawatan

Diyakini sebuah kekacauan terjadi ketika polisi menembakkan gas air mata ke kerumunan.

Seorang pejabat kesehatan setempat mengatakan banyak dari korban meninggal karena "kekacauan, berdesak-desakan, terinjak-injak dan mati lemas".

Dua dari mereka yang tewas di Stadion Kanjuruhan Malang dilaporkan adalah petugas polisi.

Sementara itu, tabloid Daily Star menyebutkan ada anak-anak di antara mereka yang tewas.

Tangkap layar laman Daily Star
Tangkap layar laman Daily Star

Video yang beredar di media sosial menunjukkan para penggemar berlarian, memanjat pembatas ketika mereka mencoba melarikan diri dari gas air mata.

Akhmad Hadian Lukita, Presiden Direktur PT Liga Indonesia Baru (LIB), mengatakan:

"Kami prihatin dan sangat menyayangkan kejadian ini."

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved