Jumat, 3 Oktober 2025

Polisi Tembak Polisi

LPSK: Brigadir Yosua Kepercayaan Ferdy Sambo & Putri Candrawathi, Hanya Dia yang Tinggal di Saguling

LPSK menilai terdapat kejanggalan terhadap isu pelecehan seksual yang diduga dilakukan Brigadir J terhadap Putri Candrawathi.

KOMPAS.com Kristianto Purnomo/ISTIMEWA
Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi saat rekonstruksi kasus Brigadir J, Selasa (30/8/2022) (kiri). Brigadir J dan Putri Candrawathi foto bersama (kanan) - Wakil Ketua LPSK, Edwin Partogi mengatakan, Brigadir J satu-satunya ajudan yang tinggal di rumah pribadi FS dan PC di Saguling, Jakarta Selatan. 

TRIBUNNEWS.COM - Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) menyebut adanya kejanggalan soal dugaan pelecehan seksual yang disebut dilakukan Brigadir Yosua Hutabarat (Brigadir J) terhadap Putri Candrawathi.

Edwin Partogi, selaku Wakil Ketua LPSK menyebut sejauh ini menurut pantauan hubungan Putri dan Brigadir J bagaikan ibu dan anak.

Hal tersebut juga diperkuat dengan beredarnya foto capture obrolan Putri Candrawathi dengan adik Brigadir J di aplikasi perpesanan.

Menujukkan foto Brigadir J disinyalir sedang menyeterika pakaian sekolah anak Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi.

“Brigadir J dan Putri Candrawathi itu bagaikan ibu dan anak, kan beredar (diperkuat) foto Yosua sedang setrika baju,” ungkapnya, dikutip dari tayangan YouTube Kompas TV, Senin (5/9/2022).

Edwin Partogi mengatakan, Brigadir J bukan orang baru untuk Ferdy Sambo serta Putri.

Baca juga: Klarifikasi Kak Seto soal Saran Sel Khusus pada Putri Candrawathi: Bukan Pada Kasus Ini Saja

Lantaran Brigadir J sudah bekerja sebagai ajudan selama 2 tahun.

“Yosua dipercaya sebagai driver sekaligus ajudan pribadi dari PC (Putri Candrawathi), dan itu merupakan gambaran bahwa Yosua adalah orang kepercayaan dari FS (Ferdy Sambo) dan PC,” tuturnya.

Pun diperkuat juga, lanjut Edwin, Brigadir J satu-satunya ajudan yang tinggal di rumah pribadi FS dan PC di Saguling, Jakarta Selatan.

“Jadi dari fakta-fakta ini kami tidak dapat meyakini bahwa ada peristiwa kekerasan seksual di Magelang,” ungkapnya lagi.

Putri Candrawathi Disebut Gonta-ganti Keterangan

Pengamat Psikologi Forensik, Reza Indragiri menyoroti soal adanya dugaan peristiwa kekerasan seksual yang dilakukan Brigadir Yosua Hutabarat (Brigadir J) terhadap Putri Candrawathi.

Reza Indragiri menyebut terdapat inkonsistensi dari keterangan Putri Candrawathi terkait dugaan kekerasan seksual yang dialaminya.

Sehingga menurutnya, sulit ditakar mana kebenaran dan kepalsuan.

“Dengan segala hormat Putri Candrawathi tampaknya merupakan salah satu pihak yang dalam kasus ini yang bergonta-ganti keterangan, sehingga sulit untuk ditakar mana kebenaran mana kepalsuan,” ungkapnya dikutip dari tayangan YouTube Kompas TV, Senin (5/9/2022).

Baca juga: Irma Hutabarat Pertanyakan Rekomendasi Dugaan Pelecehan Putri Candrawathi: Sudah Kelewatan

Reza Indragiri mengaku skeptis akan kejujuran dan kelurusan klaim Putri Candrawathi sebagai korban kekerasan seksual.

Namun tetap hal tersebut menjadi tugas kepolisian untuk melakukan investigasi terhadap klaim Putri Candrawathi tersebut.

Sementara itu, bila diamati dari proses rekonstruksi kasus pembunuhan Brigadir J tempo hari, belum dapat terlihat adakah kekerasan seksual itu terjadi.

Lantaran dirinya hanya menyaksikan dari video adegan rekonstruksi yang disiarkan oleh media.

Maka, lanjut Reza Indragiri, praktisnya tidak ada dasar untuk menilai, apakah masalah kekerasan seksual itu juga direkonstruksikan atau tidak.

“Apakah kekerasan seksual itu sungguh-sungguh ada atau tidak saya tidak bisa menakar dari apa yang saya simak di layar kaca,” lanjutnya.

Lantas, apakah mungkin Brigadir J ini melakukan pelecehan seksual terhadap istri seorang jenderal?

Soal dugaan kekerasan seksual tersebut, Komnas Perempuan diketahui menggunakan teori rekasi kuasa.

Menurut Reza, kekerasan seksual dilakukan terhadap pihak yang kuat kepada pihak yang lemah, dilakukan pihak yang dominan terhadap pihak yang submisif, dilakukan pihak yang Superior terhadap pihak yang inferior.

“Dari dua nama tersebut, yaitu mendiang Brigadir J dan PC (Putri Candrawathi) kira-kira siapa yang dominan? Kira-kira siapa yang berkuasa? Kira-kira siapa yang Superior?”

Baca juga: LPSK Beberkan Kejanggalan Dugaan Pelecehan Seksual Putri Candrawathi, Singgung Relasi Kuasa

“Menurut saya, seorang Brigadir tampaknya sangat amat sulit mendapatkan posisi atau mendapatkan status sosok yang superior,” terang Reza.

Sehingga, lanjut Reza, andaikan teori relasi kuasa tetap harus diterapkan dalam kasus tersebut, justru dirinya tidak bisa membayangkan kalau Brigadir J sebagai pelaku kekerasan seksual.

Putri Candrawathi Pernah Hubungi Ibu Brigadir J

Putri Candrawathi disebut pernah menghubungi ibunda Brigadir J, Rosti Simanjuntak.

Putri bahkan berjanji akan merawat Brigadir J seperti anak kandung.

Hal ini diungkap oleh bibi Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J, Roslin Simanjuntak.

Roslin Simanjuntak mengungkap perihal kedekatan antara  Brigadir J dengan atasannya, yakni Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi.

Mengutip Tribun Jambi, Roslin menyebut, Putri sudah dianggap seperti ibu sendiri sementara Ferdy Sambo sudah seperti ayah di mata Brigadir J.

"Ibu Putri sudah dianggapnya sebagai ibu sendiri,” katanya.

Roslin mengatakan, Putri Candrawathi pernah menghubungi ibunda Brigadir J yakni Rosti Simanjuntak.

Putri pun berjanji akan merawat Brigadir J seperti anak kandung sendiri.

Baca juga: LPSK: Bharada E Sudah Cerita Soal Motif Pembunuhan Brigadir J

"Dia (PC) mengantakan sudah menganggap Yosua sebagai anak, dan Yosua menganggapnya sebagai ibu, dan Ferdy Sambo sebagai ayah," katanya.

Roslin juga menyebut bahwa Brigadir J sangat menghormati Putri Candrawathi.

Di sisi lain, Roslin mempertanyakan perihal temuan Komnas HAM soal dugaan kekerasan seksual yang dilakukan Brigadir J terhadap Putri Candrawathi.

Roslin menilai temuan tersebut sangat janggal.

"Komnas HAM seakan-akan sudah jadi penyidik, silakan menunjukkan bukti-buktinya, kami perlu CCTV di Magelang dibuka," katanya.

Roslin pun meyakini bahwa Brigadir J tak melakukan tindakan kekerasan seksual terhadap Putri.

"Ndak mungkin dia berbuat begitu (melakukan kekerasan seksual -red) kepada orang tuanya, dan kami tahu sifat anak kami itu bagaimana dari kecil," katanya, Jumat (2/9/2022), mengutip Kompas TV.

Roslin mengungkap bahwa keluarga sangat memahami bagaimana perilaku Brigadir J sejak kecil.

"Karena kami tahu anak kami itu siapa, gitu ya. Kami tahu anak kami itu perilakunya kayak mana (seperti apa -red), apalagi Ibu Putri ini selama ini sudah dianggapnya orang tuanya," tambah Roslin.

Roslin menjamin tak ada pelecehan seksual terhadap Putri.

"Kami jamin itu tidak akan ada pelecehan terhadap Ibu Putri," katanya.

Diberitakan sebelumnya, dugaan pelecehan seksual terhadap Putri Candrawathi kini mencuat kembali.

Komnas HAM membeberkan temuan terbarunya mengenai dugaan kuat peristiwa pelecehan seksual yang dialami Putri Candrawathi di Magelang.

"Berdasarkan temuan faktual disampaikan terjadi pembunuhan yang merupakan extrajudicial killing, yang memiliki latar belakang adanya dugaan kekerasan seksual (di Magelang)," kata Komisioner Komnas HAM, Beka Ulung Hapsara, Kamis (1/9/2022), dari tayangan YouTube Kompas TV.

Dalam pemeriksaannya, Putri Candrawathi mengaku menjadi korban pelecehan seksual oleh Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J.

Putri bahkan juga mengaku diancam usai dilecehkan oleh Brigadir J di Magelang pada 7 Juli 2022.

Komnas Perempuan menyebut, Putri Candrawathi tak melaporkan dugaan kekerasan seksual karena adanya ancaman tersebut.

Putri juga disebut merasa malu hingga menyalahkan diri sendiri.

Sebagian artikel telah tayang di Tribunnews berjudul Putri Candrawathi Disebut Pernah Hubungi Ibu Brigadir J, Janji Merawat Yosua seperti Anak Kandung

(Tribunnews.com/Garudea Prabawati/Salis, Tribun Jambi, KompasTV)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved