Mahasiswa dan Kalangan Santri Soroti Suharso Urung Mundur sebagai Ketum PPP Imbas 'Kiai Amplop'
Kali ini, aksi berasal dari Gerakan Mahasiswa dan Santri Bela Kiai. Mereka meminta Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa untuk mundur dari jabatannya.
“Kayak gak ngerti aja Pak Harso ini, gitu Pak Guru. I've provited one, every week. Dan bahkan sampai saat ini, kalau kami ketemu di sana, itu kalau salamannya, enggak ada amplopnya Pak, itu pulangnya itu, sesuatu yang hambar," ucapnya.
Pidato Suharso tersebut kemudian dipermasalahkan kader PPP. Tiga pipmpinan Majelis DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) meminta Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa mundur. Permintaan tersebut tertuang dalam sebuah surat tertanggal 22 Agustus 2022.
Adapun Ketiga Majelis DPP PPP itu yakni KH. Mustofa Aqil Siraj sebagai Ketua Majelis Syariah, H. Muhammad Mardiono sebagai Ketua Majelis Pertimbangan, dan KH. Zarkasih Nur sebagai Ketua Majelis Kehormatan.
Baca juga: Suharso Nilai Pembiasan Pidatonya Soal Amplop Kiai Rugikan Elektoral PPP
Surat tersebut pun telah sampai ke tangan pimpinan PP, yakni Wakil Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arsul Sani.
“Saya juga terima dari Majelis,” katanya saat dikonfirmasi perihal surat permintaan mundur tiga Pimpinan DPP PPP, Selasa (23/8/2022).
Namun Arsul enggan berkomentar lebih jauh saat ditanyakan sikap PPP mengenai surat tersebut.
Dalam surat itu, terdapat empat poin utama yang menjadi pertimbangan tiga pimpinan DPP PPP meminta Suharso mundur. Satu di antaranya terkait pidato 'amplop kiai' yang disampaikan Suharso dalam acara KPK.