Polisi Tembak Polisi
Wawancara Eksklusif Komjen (Purn) Susno Duadji: Saya Sering Menangkap dan Pernah Ditangkap Polisi
Berikut wawancara Direktur Pemberitaan Tribun Network Febby Mahendra Putra dengan Mantan Kabareskrim Susno Duadji:
Apakah fenomena ini semata-mata taat kepada atasan atau takut?
Pertama dia jelas takut, kedua kalau saya diancam dicopot jabatan.
Namun sebagian besar yang merusak TKP ada yang tidak takut, dia pegang dokumen, itulah yang mengalir keluar.
Kalau dalam dunia intelijen itu, dindingmu bisa bicara Ferdy Sambo, angin membawa berita.
Buktinya Pak Mahfud mengeluarkan statement dan itu A1 semua.
Dalam dunia intelijen, A1 itu artinya sumbernya benar, isunya benar, dan akurat.
Artinya ada yang masih berpikiran jernih.
Nah kemana dia bocorkan.
Ya kalau tidak disampaikan ke dalam itu juga bahaya untuk menyelamatkan polri, dan itu bagus terbongkar.
Polri ini selamat dari pada disalahgunakan.
Banyak orang bertanya apakah dokter pertama yang memeriksa jenazah Brigadir J tidak masuk dalam kategori obstruction of justice?
Saya ini bukan ahli kedokteran forensik tapi kami diajari walaupun tidak punya sertifikat untuk melakukan otopsi.
Kami diajari bahwa jarak tembak sekian, lukanya seperti apa, benda tumpul atau tajam bisa terlihat.
Tapi kami tidak bisa mengeluarkan visum et repertum yang mengatakan bahwa ini peluru, ini karena luka benda tajam.
Saya jujur belum baca hasil visum dari dokter yang pertama itu, saya tidak pernah lihat dan tidak ditunjukkan.