Sabtu, 4 Oktober 2025

Polisi Tembak Polisi

Komnas HAM Bakal Gali 3 Hal Pokok dari Uji Balistik: Senjata, Peluru, dan Residu di Tubuh Brigadir J

Komnas HAM akan mendalami tiga hal pokok dari uji balistik terkait kasus tewasnya Brigadir J, di antaranya senjata, peluru, dan residu.

Penulis: Adi Suhendi
Tribunnews.com/ Gita Irawan
Komisioner Komnas HAM RI Beka Ulung Hapsara dan M Choirul Anam menyampaikan keterangan di kantor Komnas HAM RI Jakarta Pusat pada Senin (1/8/2022). Komnas HAM akan mendalami tiga hal pokok dari uji balistik terkait kasus tewasnya Brigadir J, di antaranya senjata, peluru, dan residu. 

Hal ini yang menjadi dasar pihak keluarga meminta dilakukan autopsi ulang kepada jenazah Brigadir J.

Polri sendiri belakangan telah melakukan autopsi ulang.

Autopsi itu digelar di Jambi pada Rabu (27/7/2022) dengan melibatkan Perhimpunan Kedokteran Forensik Indonesia.

Di samping itu, Brigadir J disebut-sebut sudah mendapat ancaman pembunuhan sejak Juni 2022.

Terkait ancaman pembunuhan itu didapatnya pada Kamis (7/7/2022) atau sehari sebelum dirinya tewas.

Sosok pengancam membunuh Brigadir J sebelum tewas sudah diidentifikasi.

Kamaruddin Simanjuntak, pengacara keluarga Brigadir Jmenyebut sosok pengancam itu merupakan satu di antara sejumlah ajudan Kadiv Propam Polri non-aktif Irjen Ferdy Sambo dalam foto bersama.

Dalam foto tersebut, memang ada Brigadir J hingga Bharada E.

Namun, Kamaruddin berkeyakinan bukan Bharada E yang melakukan pengancaman pembunuhan tersebut.

"Orang yang mengancam ini saya sudah kantongi namanya. Kalau pernah lihat sejumlah foto yang mereka foto bersama itu salah satu yang mengancam itu ada dalam foto itu. Yang jelas bukan Bharada E," kata Kamaruddin saat dihubungi, Senin (25/7/2022). (Tribunnews.com/ Fersianus waku/ igman/ kompas.tv/ Nadia Intan Fajarlie)

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved