Sabtu, 4 Oktober 2025

Puan Maharani Minta Pemerintah Masifkan Sosialisasi dan Edukasi Publik soal Wabah Cacar Monyet

Ketua DPR RI Puan Maharani meminta pemerintah untuk memasifkan sosialisasi dan edukasi mengenai penyakit Cacar Monyet,

Penulis: Reza Deni
Editor: Wahyu Aji
Eno/DPR RI
Ketua DPR RI Puan Maharani 

Ia menekankan deklarasi itu akan membantu mempercepat pengembangan vaksin dan penerapan langkah-langkah untuk membatasi penyebaran virus.

WHO juga mengeluarkan rekomendasi yang diharapkan akan memacu negara-negara untuk mengambil tindakan demi menghentikan penularan virus dan melindungi kelompok yang paling berisiko.

"Ini adalah wabah yang dapat dihentikan dengan strategi yang tepat dalam kelompok yang tepat," tutur Tedros.

Tedros menegaskan bahwa kasus saat ini terkonsentrasi diantara pria yang berhubungan seks dengan sesama jenis, terutama mereka yang memiliki banyak pasangan seksual.

Sehingga negara-negara tidak hanya perlu mengadopsi langkah-langkah yang dapat melindungi kesehatan saja, namun juga Hak Asasi Manusia (HAM) dan martabat mereka.

"Stigma dan diskriminasi bisa sama berbahayanya dengan virus apapun," tegas Tedros.

Monkeypox kali pertama ditemukan di Afrika tengah pada 1950-an.

Baca juga: Inilah Peta Persebaran Kasus Cacar Monyet di 74 Negara, Apakah Indonesia Termasuk?

Di Inggris, sejauh ini ada lebih dari 2.000 kasus yang dikonfirmasi, pejabat kesehatan pun telah merekomendasikan orang-orang yang berisiko tinggi terkena Monkeypox, termasuk beberapa pria gay dan biseksual, serta petugas kesehatan untuk mendapatkan vaksin.

Gejala awal yang muncul biasanya termasuk demam tinggi, pembengkakan kelenjar getah bening dan ruam atau lesi seperti cacar air yang melepuh.

Sering kali terjadi pada bagian mulut atau alat kelamin dalam kasus baru-baru ini dan infeksinya cenderung ringan.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved