VIDEO Momen Jokowi dan Keluarga Soekarno Hadir dalam Peresmian Transformasi Sarinah
Sarinah digagas oleh bapak proklamator Indonesia Insinyur Soekarno dengan misi untuk kegiatan perdagangan barang-barang lokal
Misi besar tersebut diwujudkan melalui pembangunan Gedung Sarinah di Jalam MH Thamrin, Jakarta.
Sarinah sendiri diambil dari nama salah satu pengasuh Presiden Soekarno di masa kecil.
Kesan mendalam tentang kebesaran jiwa sang pengasuh menginspirasi penyematan nama tersebut.
Bercermin pada sosok istimewa tersebut, Sarinah bertekad untuk terus menjalankan misinya sebagai mitra tepercaya bagi usaha kecil sekaligus duta bagi kekayaan budaya Indonesia di dunia internasional melalui produk-produk yang dikembangkan dan dipasarkannya.
Peresmian Gedung Sarinah pada 15 Agustus 1966 sekaligus menandai kehadirannya sebagai pusat perbelanjaan pertama di Indonesia.
Mengutip Kompas.com, pergantian nama perusahaan dari PT Departemen Store Indonesia menjadi PT Sarinah (Persero) secara resmi terjadi pada 10 April 1978.
Mengemban amanat Presiden Soekarno bahwa Sarinah harus menjadi pusat perdagangan dan promosi barang-barang produksi dalam negeri, terutama hasil pertanian dan perindustrian rakyat.
Hingga saat ini Sarinah terus menjunjung tinggi komitmennya untuk mendukung kemajuan produk-produk usaha kecil, menengah, dan koperasi.
Merespons kebutuhan konsumen yang beragam, di usianya yang kini lebih dari lima dekade, Sarinah telah melebarkan sayap usaha dengan menelurkan sejumlah anak usaha.
Gedung Sarinah Jakarta (WARTA KOTA/WARTA KOTA/ANGGA BHAGYA NUGRAHA)
Peran aktif Sarinah sebagai mitra menjangkau perajin tradisional di pelosok, koperasi di berbagai desa dan kota, hingga desainer busana ternama di ibukota.
Di sisi lain, kegiatan perdagangannya telah mencakup aktivitas ekspor dan impor beragam komoditas dan mebel.
Produk-produk tersebut turut melengkapi etalase sejumlah gerai Sarinah di Jakarta, Semarang, dan Malang.
Dalam peresmiannya, Presiden Jokowi mengingatkan selain bangunan fisik yang interiornya didesain dengan sangat cantik, pengelolaan Sarinah juga harus dioptimalkan untuk memberikan multiplier effect bagi perajin hingga produsen produk lokal.
"Dalam kesempatan yang baik ini, saya ingin titip pesan, agar bukan hanya bangunan fisiknya saja yang memang betul-betul interiornya cantik luar biasa, tetapi semangatnya, strateginya, komitmennya, cara kerjanya, semuanya memang harus diubah agar betul-betul Sarinah ke depan selalu dan menjadi ikon bangsa kita, dan memiliki multiplier effect kepada para perajin kita, seni, budaya, dan utamanya pengusaha produk-produk dalam negeri kita yang memiliki kualitas yang sangat baik," ujarnya.(*)