Sabtu, 4 Oktober 2025

Sosok Trimedya Panjaitan, Ketum Persatuan Gulat yang Menyindir Ganjar: Apa Kinerjanya 8 Tahun

Legislator dari Fraksi PDIP, Trimedya Panjaitan, menyindir Ganjar dan mempertanyakan kinerjanya sebagai gubernur

Editor: Inza Maliana
Harian Warta Kota/henry lopulalan
Politisi PDIP dan wakil ketua komisi III DPR-RI Trimedya Panjaitan saat peluncuran dua bukunya di Hotel Grand Sahid Jaya, Jl Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, Minggu, (5/2/2017).Buku "Banteng Senayan dari Medan". "Parlemen dan Penegakan Hukum di Indonesia" yang diluncurkan yang dihadirin oleh sejumlah menteri dan pimpinan lembaga negara. (Warta Kota/Henry Lopulalan) 

"Dia lahir dari sebagai cucu Bung Karno, anak Bu Mega anak Pak Taufik kemudian jadi Politisi di tingkat nasional ya dia enggak perlu kepura-puraan,” kata Trimedya dalam keterangannya kepada wartawan, Rabu (01/6/2022).

Karena itulah, menurut Trimedya, mencari pemimpin haruslah yang apa adanya, bukan mempermak dirinya seolah-olah paling berpihak kepada rakyat.

Anggota Komisi III DPR RI itu lalu menyoroti Ganjar yang hanya memoles diri dari opini publik.

Baca juga: Pengamat Analisa Gestur Politik Jokowi di Rakernas Projo: yang Hadir saat Itu Bukan Hanya Ganjar

“Jatuh dari sepeda, akting ada hari kanker botak, bukan yang begitu-begitu. Coba apa gunanya Ganjar botak tunjukkan empati? Kan enggak juga, kenapa dia enggak botak ketika Indonesia kalah di semifinal Sea Games?" kritik legislator dapil Sumut II ini.

Kembali ke soal Puan, Trimedya menilai rekam jejak Puan sangatlah jelas sejak menjabat Ketua Fraksi PDIP di era oposisi SBY saat itu 2009-2014 dan Ganjar ada sebagai Anggota Fraksi saat itu.

“Mbak Puan kinerjanya dari mulai ketua Fraksi kemudian dia bisa mengorganisir PDI Perjuangan sebagai partai oposisi kita bisa diperhitungkan. Lihat saja kami dulu banyak atraksi yang kita lakukan beda dengan yang oposisi sekarang, enggak jelas,” ungkap Trimedya.

Trimedya juga menilai saat menjadi Menko PMK 2014-2019, Puan berhasil mengorganisir 7 Kementerian seluruhnya berkinerja baik dan relatif berhasil.

“Semuanya baik penyerapan anggarannya semuanya baik kinerjanya juga baik kemudian dia relatif berhasil membuat tagline revolusi mental membumi dan itu kan sempat menjadi ikon kita ya, revolusi mental itu kan yang digaungkan juga oleh Pak Jokowi,” ujar Wakil Ketua MKD DPR ini.

Terakhir di DPR, Trimedya juga menganggap Puan berhasil memimpin DPR di tengah konstelasi politik yang tinggi, apalagi para pimpinan DPR adalah kader terbaik parpol di Senayan.

“Pimpinan DPR ini kan jagoan-jagoan semua, ada Azis, Dasco, Muhaimin, Rachmat Gobel itu kan jagoan-jagoan aemua. Dia iuga bisa memimpin pemilihan pimpinan komisi dan AKD mulus semuanya, itu jelas ukuran-ukuran kinerja, itu yang harus kita sampaikan ke masyarakat,” ujar Trimedya.

Trimedya Panjaitan juga menyoroti langkah Ganjar yang dinilainya getol ingin menjadi capres di Pilpres 2024.

Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristianto bersama Ketua DPP PDIP Bidang Hukum & Ham Trimedya Panjaitan dan Wakil Ketua Komnas HAM Bidang Eksternal Sandrayati Moniaga untuk berdialog tentang tindak lanjut kasus 27 Juli 1996 di Kantor Komnas HAM, Jakarta, Kamis (26/7/2018). Dalam kunjungannya tersebut PDIP menyebutkan bahwa mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono merupakan saksi dari kasus 27 Juli yang saat itu menjabat Kasdam Jaya. TRIBUNNEWS/HERUDIN
Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristianto bersama Ketua DPP PDIP Bidang Hukum & Ham Trimedya Panjaitan dan Wakil Ketua Komnas HAM Bidang Eksternal Sandrayati Moniaga untuk berdialog tentang tindak lanjut kasus 27 Juli 1996 di Kantor Komnas HAM, Jakarta, Kamis (26/7/2018). Dalam kunjungannya tersebut PDIP menyebutkan bahwa mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono merupakan saksi dari kasus 27 Juli yang saat itu menjabat Kasdam Jaya. TRIBUNNEWS/HERUDIN (TRIBUNNEWS/HERUDIN)

Rekan se-fraksi Ganjar semasa di DPR itu mempertanyakan kinerja Gubernur Jawa Tengah selama kurun waktu delapan tahun terakhir.

“Ganjar apa kinerjanya 8 tahun jadi Gubernur selain main di Medsos apa kinerjanya?” kata Trimedya dalam keterangan tertulis, Rabu (1/6/2022).

Ia meminta Ganjar untuk lebih fokus menyelesaikan masalah yang ada di daerahnya seperti persoalan Wadas dan banjir rob.

“Tolong gambarkan track tecord Ganjar di DPR kemudian sebagai gubernur selesaikan Wadas itu. Selesaikan Rob itu, berapa jalan yang terbangun kemudian sekarang diramaikan kemiskinan di Jateng malah naik tolong masyarakat juga apple to apple memperbandingkan,” ujarnya.

Menurut dia, langkah Ganjar yang bermanuver untuk nyapres di 2024 sudah kelewat batas. Bahkan, dalam istilah orang jawa bisa disebut kemlinthi atau congkak.

“Kalau kata orang Jawa Kemlinthi ya, sudah kemlinthi dia, harusnya sabar dulu dia jalankan tugasnya sebagai gubernur Jateng dia berinteraksi dengan kawan-kawan stuktur di sana DPD DPC DPRD provinsi DPRD kab kota, itu baru,” katanya.

Ia mengatakan, Ganjar amat bernafsu dalam memenuhi syahwat politik untuk bisa menjadi capres.

“Ini kan kelihatan main semua, ke mana mana semua jalan ke Medan ke Makassar, ya kita ketawa-ketawa saja pada saat PON Papua ada yang teriak Ganjar, Ganjar."

(Tribunnews.com/Chrysnha, Reza Deni)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved