Buya Syafii Maarif Meninggal Dunia
SOSOK Buya Syafii Maarif di Mata Mahfud MD: Pegang Teguh Pancasila
Mahfud MD menceritakan kenangannya bersama Buya Syafii Maarif yang tegas berjuang tegakkan Pancasila
"Dia mengatakan Islam mengajarkan tolerensi, Islam mengajarkan keterbukaan dan mengajarkan cosmo politalisme, yaitu sebagai warga negara kita harus terbuka dan toleran."
"Dan Pancasila bagi Buya sudah merupakan dasar negara yang paling tepat," kata Mahfud.
Hanya saja, kata Buya Syafii, bangsa Indonesia masih belum mampu menerjemahkan sila kelima Pancasila.
"Tapi pada sila kelima 'keadilan sosial' itu kita belum bisa (menerapkan secara maksimal), sehingga indonesia belum beres karena kita belum bisa menerjemahkan itu," kata Mahfud.
Baca juga: Buya Syafii Maarif Tutup Usia, Zulhas: Indonesia Kehilangan Tokoh Besar & Teladan yang Menginspirasi
Profil Buya Syafii Maarif
Kepergian Buya Syafii Maarif, Jumat (27/5/2022) pukul 10.15 WIB membawa duka mendalam bagi masyarakat Indonesia.
Banyak ucapan doa mengalir untuk menghantarkan kepergian Buya Syafii Maarif.
Lantas siapa sosok Buya Syafii Maarif, berikut profil Buya Syafii Maarif yang dirangkum Tribunnews dari Wikipedia.
Buya Syafii lahir pada 31 Mei 1935 di Nagari Calau, Sumpur Kudus, Minangkabau, Buya Syafii dikabarkan wafat pada usia 87 tahun.
Anak bungsu dari empat bersaudara pasangan Ma'rifah Rauf Datuk Rajo Malayu dan Fathiyah ini memiliki 14 saudara seayah.
Baca juga: Buya Syafii Maarif Meninggal Dunia di RS PKU Muhammadiyah Gamping Yogyakarta
Gelar doktornya diperoleh dari Program Studi Bahasa dan Peradaban Timur Dekat, Universitas Chicago, AS.
Buya Syafii lalu terlibat secara intensif melakukan pengkajian terhadap Al-Quran, dengan bimbingan tokoh pembaharu pemikiran Islam, Fazlur Rahman, Nurcholish Madjid dan Amien Rais.
Karier
Buya Syafii pernah menjadi guru mengaji dan buruh sebelum diterima sebagai pelayan toko kain pada 1958.
Setahun bekerja sebagai pelayan toko, ia kemudian berdagang bersama temannya.