Minggu, 5 Oktober 2025

Cerita Siswa SMA di Bogor Diterima di Tiga Kampus Terbaik Dunia

Sosok Muhammad Mikail Rais, siswa SMA Cahaya Rancamaya Bogor, berhasil diterima di tiga universitas terbaik di luar negeri.

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Adi Suhendi
Tribunnews.com/ Fahdi Fahlevi
Muhammad Mikail Rais, siswa SMA Cahaya Rancamaya Bogor. 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sosok Muhammad Mikail Rais, siswa SMA Cahaya Rancamaya Bogor, berhasil diterima di tiga universitas terbaik di luar negeri.

Ketiga kampus tersebut menempati peringkat top 100 dunia versi QS World University Rankings.

Tiga universitas tersebut adalah Nanyang Technological University (peringkat 12 dunia) Singapore, University of Toronto (peringkat 26 dunia) Kanada, dan University of Western Australia (peringkat 93 dunia) Australia.

Siswa yang akrab dipanggil Kai ini mengaku melakukan persiapan khusus selama duduk di bangku SMA.

"Saya mengikuti les persiapan kuliah di luar negeri secara online untuk belajar menyelesaikan soal-soal Fisika dan Matematika yang akan diujikan," ujar Kai melalui keterangan tertulis, Selasa (17/5/2022).

Lembaga persiapan yang Kai ikuti juga menyediakan sesi seminar dan motivasi yang menambah wawasan serta semangat agar tidak mudah menyerah dalam berkompetisi.

Selain itu, dirinya juga mengikuti kursus bahasa asing demi meraih skor tinggi IELTS serta berlatih menulis essay dan menghadapi interview.

Baca juga: Menteri BUMN Dorong Peningkatkan Kualitas Pendidikan di Pondok Pesantren

Di luar jam sekolah dan kursus, Kai juga belajar secara mandiri yang biasa dilakukan di sore hari.

Saat ini, dirinya juga masih menunggu pengumuman kelulusan dari tiga kampus top dunia lain.

Tiga kampus tersebut adalah National University of Singapore (peringkat 11 dunia), University of Pennsylvania (peringkat 13 dunia), University of Illinois at Urbana-Champaign (peringkat 82 dunia).

Pilihan siswa SMA Cahaya Rancamaya ini mengerucut ke universitas top di Singapura yakni NTU (Nanyang Technological University) dengan jurusan Electrical and Electronic Engineering.

Saat duduk di bangku SMP, Kai mengaku sering mengikuti berbagai macam kompetisi sains.

Salah satu pencapaiannya adalah saat meraih medali perak bidang IPA dalam ajang Kompetisi Sains Nasional (KSN).

Baca juga: Merdeka Belajar Terus Bergerak Ciptakan Terobosan Pendidikan Indonesia

Prestasi ini juga berlanjut saat SMA, dimana Kai juga berhasil meraih medali perak bidang Fisika dalam KSN tingkat SMA.

Kai juga bercerita bahwa dirinya sangat aktif dalam berorganisasi dan pernah menjadi Ketua OSIS SMA Cahaya Rancamaya.

Selain itu, Kai juga pernah mengembangkan skill bahasa asing saat mengikuti ekskul Bahasa Arab yang bekerjasama dengan Nile Center (Mesir).

Kai bersekolah di SMA Cahaya Rancamaya Islamic Boarding School yang menggunakan kurikulum nasional plus serta pembentukan karakter islami yang dipraktikkan dalam keseharian siswa di asrama.

"Lingkungan belajar di SMA Cahaya Rancamaya membentuk siswa menjadi pribadi yang unggul dalam akademik serta berakhlak baik," kata Kai.

Kai mengaku dirinya sejak dulu sangat tertarik dengan bidang elektronik.

Sebagai penerima beasiswa dari pemerintah, Kai bercita-cita menyediakan akses listrik dan internet hingga ke seluruh pelosok negeri.

Dirinya melihat saat ini masih banyak desa-desa yang belum dialiri listrik serta akses internet karena faktor geografis bentang alam di Indonesia.

"Masyarakat di pelosok pun perlu mendapatkan edukasi tentang manfaat listrik dan internet untuk meningkatkan kesejahteraan hidup," kata Kai.

Disamping itu, Kai juga bermimpi dapat menyediakan perangkat PC atau laptop buatan dalam negeri dengan harga yang terjangkau sebagai upaya peningkatan dan pemerataan kualitas SDM.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved