Rabu, 1 Oktober 2025

Legislator Gerindra Yakin Rakyat Tak Terprovokasi untuk Memakzulkan Jokowi Saat Demo 21 Mei

Habiburokhman meyakini masyarakat sudah tidak mudah terprovokasi untuk melakukan unjuk rasa dengan isu memakzulkan pemerintahan Presiden Jokowi.

Penulis: Reza Deni
Editor: Dewi Agustina
Tribunnews.com/Igman Ibrahim
Ribuan massa buruh telah mengakhiri peringatan hari Buruh Internasional atau May Day di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) Senayan, Jakarta Selatan pada Sabtu (14/5/2022). Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Andi Gani Nena Wea mengatakan kegiatan May Day telah berlangsung tertib, damai tidak anarkis dan demokrasi yang dewasa. 

Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Legislator Gerindra, Habiburokhman, meyakini masyarakat sekarang sudah tidak mudah terprovokasi untuk melakukan unjuk rasa dengan isu memakzulkan pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Santai saja, rakyat sudah semakin cerdas. Mereka enggak akan gampang diprovokasi oleh siapa pun," kata Habiburokhman kepada wartawan, Sabtu (14/5/2022).

Meski demikian, Habiburokhman mempersilakan masyarakat untuk menyampaikan aspirasinya atau pendapatnya dimuka umum melalui aksi unjuk rasa.

Menurut dia, semua tuntutan para pengunjuk rasa sepanjang mematuhi ketentuan hukum boleh untuk disampaikan

“Silakan aja apa pun tuntutan mereka sepanjang dilakukan dengan cara yang sesuai ketentuan hukum,” ujarnya.

Sebagai Aktivis 98, Waketum Gerindra itu memahami sekali bahwa ketepatan merumuskan tuntutan akan berpengaruh pada gerakan itu sendiri.

Menurut Habiburokhman, semakin masuk akal tuntutan, maka gerakan tersebut akan semakin banyak mendapat dukungan dari rakyat.

Baca juga: Kapolri: Kami akan Komitmen Terus Kawal Ruang Demokrasi untuk Penyampaian Aspirasi Buruh

"Saya sih enggak ambil pusing, enggak akan mempersoalkan dan enggak akan melarang-melarang mereka mau mencantumkan tuntutan apa," kata Anggota Komisi III DPR RI itu.

Sebelumnya, Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Dedi Prasetyo mengingatkan sejumlah elemen buruh yang melakukan unjuk rasa untuk tetap menjaga situasi ketertiban dan tidak terprovokasi dengan oknum-oknum yang membuat kericuhan.

"Imbauanya agar tetap menjaga situasi tetap tertib, aman dan menghargai masyarakat pengguna jalan lainnya. Jangan sampai disusupi oleh kelompok-kelompok yang tidak bertanggungjawab," kata Dedi.

Diketahui, massa demonstran saat melakukan aksi unjuk rasa bulan Ramadhan 1443 Hijriyah kemarin, sempat terbentang spanduk yang mendesak 'Jokowi Mundur' dari jabatan Presiden Republik Indonesia.

Selain itu, spanduk tersebut juga bertuliskan 'Mosi tidak percaya terhadap DPR dan Pemerintah Jokowi-Ma'ruf'.
Akhirnya, terjadi bentrokan saat demonstrasi di depan Gedung DPR/MPR RI, Senayan, Jakarta Pusat.

Rencananya, sejumlah elemen masyarakat dari buruh seperti Gerakan Buruh Bersama Rakyat (Gebrak) akan kembali gelar demo besar pada 21 Mei 2022, bertepatan dengan momentum reformasi.

Aksi itu puncak dari rangkaian gelombang unjuk rasa di berbagai daerah.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved