Senin, 6 Oktober 2025

Pilpres 2024

Membaca Arah Poros 'Sam Ratulangi' di Pilpres 2024: Golkar, PAN dan PPP Telah Bersatu

Airlangga menyatakan, Golkar, PAN dan PPP bersepakat membangun budaya politik baru.

Ist
Airlangga Hartarto bertemu dengan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan dan Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa, di Rumah Heritage Sam Ratulangi, Jakarta Pusat, Kamis (12/5/2022) malam. 

"Ini merupakan kumpulan pengalaman bersama dan tentunya kita akan bekerja sama ke depan untuk mengawal agenda-agenda politik ke depan, termasuk dalam pemilu nanti di 2024," kata Airlangga.

Menko Perekonomian itu menyatakan, Golkar, PAN dan PPP bersepakat membangun budaya politik baru.

Di mana budaya politik baru itu dijalankan dengan kerja sama yang berjenjang dan bertahap.

"Sehingga kita mempunyai scope pengalaman di dalam berbagai periode, berbagai tantangan yang sudah kita hadapi. Mulai dari resesi 98, krisis moneter, 2008, sampai dengan penanganan Covid dan pemulihan ekonomi," jelas Airlangga.

Untuk menindaklanjuti pertemuan malam ini, Airlangga juga menginstruksikan jajaran kader Golkar di daerah untuk menyamakan persepsi dengan PAN dan PPP.

Ia berharap adanya poros 'Sam Ratulangi' ini akan mengurangi efek politik identitas akibat polarisasi Pilpres 2014 dan 2019, lalu.

"Bersatu itu sendiri adalah beringin, matahari, dan Baitullah, jadi Ka'bah. Jadi pertemuan ini tentu diharapkan dengan matahari ini PAN bisa berjalan, dan pohon beringin semakin tunbuh. Dan juga pertemuan kerja sama ini adalah yang diridhoi oleh Allah SWT," ungkap Airlangga.

Senada, Zulkifli Hasan menyatakan momentum Idul Fitri saat ini harus dimanfaatkan untuk menghilangkan residu pascapilpres 2019 lalu.

Ia pun mengajak masyarakat bersatu membangun Indonesia dengan gagasan baru.

"Itulah gagasan yang kita bangun, Golkar, PPP dan PAN, mudah-mudahan ini jadi awal bagi nanti teman-teman lain bersama-sama membangun negeri merah putih yang kita cintai maju lagi," jelas Zulhas.

Sementara, Suharso Monoarfa menyebut, akan terus menunjukkan sebuah kerja sama yang lebih baik dalam menghadapi tantangan kedepan.

Terutama, dalam menghadapi situasi Pemilu. Dimana, pada pemilu sebelumnya terjadi pembelahan masyarakat akibat pertarungan capres di Pemilu.

"Kerja sama yang jauh lebih awal dan lebih cantik itu antar sesama partai politik untuk saling mengisi dan untuk saling mempekuat kebersamaan," kata Suharso.

Suharso juga menyampaikan, bahwa partai Golkar-PPP-PAN sepakat untuk membuang jauh-jauh rasa kebencian akibat Pemilu sebelumnya. Dimana terjadi polarisasi yang tajam di masyarakat.

Baca juga: Koalisi Indonesia Bersatu yang Digagas Golkar, PAN, dan PPP Dinilai untuk Menaikkan Posisi Tawar

Ia menyebut, bahwa Indonesia sebagai bangsa yang besar harus menunjukan kepada dunia bisa menyelenggarakan Pemilu dengan baik.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved