Jumat, 3 Oktober 2025

Mudik Lebaran 2022

Pemda Harus Jamin Tidak Ada Penularan Covid Saat Musim Mudik Lebaran

Pemerintah daerah (pemda) harus bisa menjamin protokol kesehatan selalu dijalankan selama masa liburan mudik lebaran mendatang. 

Editor: Johnson Simanjuntak
WARTA KOTA/WARTA KOTA/NUR ICHSAN
MUDIK LEBARAN - Calon penumpang siap berangkat mudik menuju Kota Padang menggunakan bus di Terminal Poris Plawad, Kota Tangerang, pada Senin (18/4/2022) ini Terminal Poris Plawad memberangkatkan 400 orang penumpang dengan keberangkatan bus sebanyak 150 armada bus. Sementara itu puncak arus mudik lebaran diprediksi akan terjadi pada 28 dan 29 April ini. WARTA KOTA/NUR ICHSAN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah daerah (pemda) harus bisa menjamin protokol kesehatan selalu dijalankan selama masa liburan mudik lebaran mendatang. 

Potensi kenaikan kasus Covid-19 tetap ada karena virus belum benar-benar hilang.

"Pemda sebagai penanggung jawab pemerintahan di tingkat daerah tentu harus tetap memberdayakan segenap perangkatnya untuk menjamin protokol kesehatan tetap berjalan. Utamanya di ruang-ruang publik. Tentu saja dengan tetap mengedepankan pendekatan yang manusiawi dan bersahabat," kata Direktur Eksekutif Lembaga Kajian dan Konsultasi Pembangunan Kesehatan (LK2PK) dr Ardiansyah Bahar, dalam pernyataannya, Rabu (20/4/2022).

Presiden Joko Widodo memutuskan mengizinkan masyarakat mudik Lebaran tahun ini dengan syarat.

Masyarakat usia di atas 18 tahun harus melengkapi diri dengan vaksin booster saat mudik, disiplin menjalankan protokol kesehatan, dan selalu bermasker saat di keramaian. 

Sedangkan anak di bawah 18 tahun harus minimal mendapatkan dua kali vaksin. Tanpa harus menunjukkan hasil tes Covid-19 saat mudik. Pemerintah memprediksi 85 juta orang akan mudik tahun ini. 

Baca juga: Mudik Gratis BUMN Digelar Mulai Pekan Depan, Ini Sejumlah Kota Tujuannya

Saat euforia bertemu keluarga di kampung, Ardiansyah mengingatkan masyarakat mesti menyadari bahwa kita masih dalam masa pandemi, Covid-19 masih ada. Karena itu, meskipun sekarang sudah boleh mudik, protokol kesehatan harus tetap diperketat. Dia berharap disiplin protokol kesehatan yang ketat bisa mengurangi risiko peningkatan kasus Covid-19 setelah libur Lebaran.

"Semoga saja tidak akan terjadi lagi lonjakan kasus seperti tahun-tahun sebelumnya. Karena sebagian besar masyarakat sudah pernah terpapar dan juga telah divaksinasi Covid-19. Namun sekali lagi, jangan pernah lengah menjalankan protokol kesehatan," tegas dia.

Menurut dia, kebijakan booster maupun tes Covid-19 tentu bermanfaat dalam upaya penanganan COVID-19. Karena kita masih terus mengejar tercapainya Herd Immunity di masyarakat. 

"Bagi yang belum booster, tes merupakan upaya untuk memastikan bahwa mereka yang akan mudik ini tidak sedang menderita Covid-19 yang berpotensi menularkan virus Covid-19 di kampung halamannya," ujar dr Ardiansyah.(Willy Widianto)

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved