Senin, 6 Oktober 2025

Dokter Terawan Diberhentikan Dari IDI

Konflik dengan Terawan Dinilai jadi Bagian Konspirasi IDI, Pakar Epidemiologi UNAIR Beri Penjelasan

Pakar Epidemiologi Universitas Airlangga (UNAIR) Dr. Windhu Purnomo menanggapi soal penilaian masyarakat terhadap organisasi profesi IDI

SURYA/FATIMATUZ ZAHROH
Mantan Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto - Pakar Epidemiologi Universitas Airlangga (UNAIR), Dr. Windhu Purnomo, menanggapi soal penilaian masyarakat terhadap organisasi profesi IDI 

Hanya saja metode hasil inovasinya ini belum selesai ke tahap akhir.

Baca juga: Polemik Pemecatan Terawan Berlanjut, Komisi IX DPR Kritik hingga Minta Bubarkan Organisasi IDI

"Disertasi itu tidak selalu menunjukkan bahwa apa yang dihasilkan itu langsung diaplikasikan."

"Disertasi itu bukan sesuatu yang final, bisa saja disertasi hanya masuk di penelitian yang sifatnya praklinis."

"Terawan sebenarnya sudah sah menjadi seorang doktor, disertasinya sudah diterima, tetapi metodenya belum selesai."

"Jadi persoalannya karena belum selesai (hasil temuannya dapat digunakan untuk terapi standar) yang berbasis bukti tadi."

"Tinggal nambah grup pembanding saja, itu sebenarnya simpel," lanjut Windhu.

IDI Janji Selesaikan Masalah dengan Cepat

Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) berjanji akan menyelesaikan permasalahan pemecatan mantan Terawan, secepatnya.

Ketua Umum PB IDI, Adib Khumaidi, menegaskan penyelesaian dilakukan secara internal.

Baca juga: Sambut Baik Niat Kemenkes Fasilitasi Pertemuan dengan Terawan, IDI: Kedua Pihak Harus Mau Dimediasi

"Karena kita ada dalam satu koridor aturan-aturan organisasi, dan itu memang menjadi kesepakatan kami, dan kami sampaikan tadi kepada Komisi IX. Dan kami akan usahakan ini bisa diselesaikan secepatnya," kata Adib, Senin (4/4/2022) dikutip dari Tribunnews.com.

IDI, lanjut Adib, akan tetap memberikan ruang bagi Terawan untuk menyampaikan argumentasinya.

Hanya saja, IDI tetap mempertimbangkan aturan organisasi untuk memutuskan apakah Terawan akan tetap diberhentikan atau tidak.

"IDI adalah rumah besar bagi seluruh dokter Indonesia, maka kita juga tetap memberikan ruang untuk kemudian ada forum-forum yang sekaligus untuk kemudian, kalau ada keinginan untuk bergabung kembali."

"Tapi sekali lagi, proses itu nanti kita akan selesaikan secara internal."

"Ada ketentuan-ketentuan organisasi, AD/ART (anggaran dasar/anggaran rumah tangga), tata laksana organisasi yang juga kita harus lihat," jelas Adib.

(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani/Erik S)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved